Monitoring kekeringan merupakan salah satu bentuk penerapan penanganan kekeringan berbasis manajemen risiko. Sebagai langkah awal, maka diperlukan monitoring data hidrologi, salah satunya adalahdata curah hujan (mm). Untuk keperluan monitoring kekeringan diperlukan beberapa pos hujan dari 147 pos hujan yang ada di Wilayah Sungai Pemali Comal, untuk mewakili wilayah/zonanya. Sehingga, penelitian ini difokuskan untuk memilih pos hujan berdasarkan pendekatan statistic dan survey kondisi fisik pos hujan. Pemilihan pos hujan dilakukan dengan menggunakan sistem clustering hujan bulanan dari BMKG, yangdisebut Zona Prakiraan Iklim (ZPI). Dalam analisis pemilihan pos hujan tahapan yang dilakukan adalah mengubah seri data hujan menjadi indeks kekeringan (Standardized Precipitation Index atau SPI12)skala waktu 12 bulan, memilih pos hujan yang mewakili kondisi kekeringan di setiap ZPI, dengan pendekatan statistik yaitu menggunakan Principal Component Analysis (PCA) dan berdasarkan survey lapangan. Darianalisa PCA dapat ditentukan pospos hujan terpilih berdasarkan perhitungan. Dari setiap ZPI dihasilkan 23 pos hujan utama dan beberapa pos cadangan. Pospos terpilih tersebut dilakukan cek/survey lapanganuntuk memeriksa kembali kondisi fisik pos hujan di lapangan ditinjau dari alat/tabung pengukur hujan, lingkungan, dan keamanan. Hasil analisis PCA dan survey lapangan diperoleh 15 pos hujan yang dinyatakan mampu mewakili tingkat kekeringan di wilayahnya.
Copyrights © 2011