Penuaan adalah proses alamiah yang dialami oleh manusia. Ketika menua, manusia biasanya mengalami penurunan fungsi tubuh, baik fisik, mental, dan psikologis. Kondisi penurunan fungsi ini menyebabkan terjadinya berbagai masalah yang berdampak pada ketidaknyamanan kaum lanjut usia untuk tetap hidup di dalam lingkungan mereka. Kaum lanjut usia membutuhkan perlakuan khusus untuk dapat melanjutkan kebiasaan hidup mereka semasa muda. Penelitian ini menelaah aspek aksesibilitas lingkungan panti wredha sebagai salah satu aspek penting yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan kualitas hidup kaum lanjut usia. Pembahasan mengacu pada empat aspek aksesibilitas, yaitu kemudahan, kegunaan, keselamatan, dan kemandirian. Pembahasan dilakukan berdasarkan observasi pada aktivitas kaum wanita lanjut usia pada area makan Panti Tresna Wredha Nazareth di Bandung sebagai studi kasus. Penelitian dilakukan pada tiga kategori kondisi fisik wanita lanjut usia 65-70 tahun, yaitu: a) mampu berjalan normal, b) berjalan dengan bantuan wheel rollator walker, dan c) berjalan dengan walker empat kaki. Dari penelitian ini, diperoleh temuan bahwa desain ruang sosial harus lebih memperhatikan faktor jalur sirkulasi, area clearance di sekitar tataan furnitur, dan desain furnitur yang digunakan.
Copyrights © 2016