Anak usia sekolah adalah investasi bangsa,karena anak usia tersebut adalah generasi penerus bangsa. Tumbuh berkembangnya anak usia yang optimal tergantung pemberian zat gizi dengan kualitas dan kuantitas yang benar. Pada masa tumbuh kembang tersebut pemberian zat gizi atau asupan zat gizi pada anak tidak selalu dapat dilaksanakan dengan sempurna. Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah dan mudah didapat, serta cita rasa yang enak dan cocok dengan selera sebagian besar masyarakat termasuk anak sekolah. Makanan jajanan sekolah sangat beresiko terhadap cemaran biologis atau kimiawi yang banyak menganggu kesehatan, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi dan jenis makanan jajanan Anak Sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 103 orang yaitu siswa kelas III, IV danV di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Data yang dikumpulkan meliputi frekuensi makanan jajanan dan jenis makanan jajanan. Data diperoleh dari hasil pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar frekuensi makanan jajanan anak sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo kategori baik sebanyak 83 siswa (80,6%) dan kategori tidak baik sebanyak 20 siswa (19,4%). Jenis makanan jajanan anak sekolah di SDN 17 Bongomeme Kabupaten Gorontalo paling banyak dikonsumsi adalah jenis gorengan (pisang goreng) 57 Siswa (55,3%), serta jenis minuman yang paling banyak di konsumsi adalah minuman kemasan (panther) sebanyak 61 orang (59.2%).
Copyrights © 2015