Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar Pendidikan Kewarganegaran. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar Pendidikan Kewarganegaran yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran PBL dan STAD serta kendala apa saja dalam model pembelajaran tersebut . Jenis penelitian ini adalah penelitia tindakan kelas dengan subyek penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP Nuhuudliyah dengan jumlah siswa 35 orang.Dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus. S iklus 1dilaksanakan pada27 Juli 2018 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan 43% dari 35 siswa yang memenuhi nilai KKM. Sementara pada siklus 2 dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Devisio) yang dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2018 mampu memberikan hasil yang sangat signifikan dengan ketuntasan hasil belajar 100 % dari 35 siswa yang memenuhi nilai KKM. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VII SMP Nuhuudliyyah tahun pelajaran 2018/2019 telah meningkat dan memenuhi ketuntasan hasil belajar siswa. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Devisio) kelas VII SMP Nuhuudliyyah tahun pelajaran 2018/2019 dapat efektif digunakan dan terbukti meningkatkan hasil belajar siswa khususnya SMP Nuhuudliyyah.
Copyrights © 2018