Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO MATA PELAJARAN PKN PADA POKOK BAHASAN KEMERDEKAAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DI KELAS VIIB SEMESTER GENAP SMP AL IRSYAD BANYUWANGI Sofiyah, Sofiyah; Harjianto, Harjianto
JPPKn Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.234 KB)

Abstract

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) DAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMP NUHUUDLIYYAH DESA PARIJATAH KULON KECAMATAN SRON Mira Aulia Fifianti; Harjianto
JPPKn Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaran dikatakan berhasil apabila semua tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai, yang terungkap dalam hasil belajar Pendidikan Kewarganegaran. Namun dalam kenyataannya, masih ada sekolah-sekolah yang memiliki hasil belajar Pendidikan Kewarganegaran yang rendah karena belum mencapai standar ketuntasan yang telah ditentukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran PBL dan STAD serta kendala apa saja dalam model pembelajaran tersebut . Jenis penelitian ini adalah penelitia tindakan kelas dengan subyek penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas VII SMP Nuhuudliyah dengan jumlah siswa 35 orang.Dalam penelitian ini menggunakan 2 siklus. S iklus 1dilaksanakan pada27 Juli 2018 dengan menggunakan model pembelajaran PBL (Problem Based Learning) hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan ketuntasan 43%  dari 35 siswa yang memenuhi nilai KKM. Sementara pada siklus 2 dengan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Devisio) yang dilaksanakan pada tanggal  3 Agustus 2018 mampu memberikan hasil yang sangat signifikan dengan ketuntasan hasil belajar 100 % dari 35 siswa yang memenuhi nilai KKM. Hal ini menunjukkan hasil belajar siswa pada pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas VII SMP Nuhuudliyyah tahun pelajaran 2018/2019 telah meningkat dan memenuhi ketuntasan hasil belajar siswa. Kesimpulannya dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Devisio) kelas VII SMP Nuhuudliyyah  tahun pelajaran 2018/2019 dapat efektif digunakan dan terbukti meningkatkan hasil belajar siswa khususnya SMP Nuhuudliyyah.
POLA HUBUNGAN KERJASAMA GURU BIMBINGAN KONSELING DAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA PENANAMAN NILAI – NILAI MORAL PADA SISWA SMP PLUS AL HIDAYAH KARANGREJO KECAMATAN BLIMBINGSARI KABUPATEN BANYUWANGI Retno Fitriani; Harjianto
JPPKn Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (651.781 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hubungan kerjasama antara guru Bimbingan Konseling dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam penanaman nilai-nilai moral kepada siswa. Penelitian ini menggunakan data deskriptif. Adapun tehnik pengumpulan data menggunakan wawancara terstruktur, dokumentasi, dan observasi. Analisis data pada peneletian ini dilakukan secara kualitatif menggunakan teknik deskriptif nonstatistik untuk menggambarkan temuan hasil identifikasi tujuan penelitian. Hasil penelitian diketahui bahwa pola hubungan kerjasama yang dilakukan guru Bimbingan Konseling dan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam penanaman nilai-nilai moral kepada siswa berbentuk program kerja, yaitu menyusun tata tertib, mengawasi pelaksanaan tata tertib, mendata siswa bermasalah, dan memberikan sangsi. Upaya penanaman nilai-nilai moral yang dilakukan antara lain, sosialisasi nilai-nilai moral dalam pembelajaran, pemberian teladan, pembiasaan, dan layanan bimbingan. Berdasarkan  penelitian yang telah dilakukan adalah hendaknya guru di SMP Plus Al ? Hidayah Karangrejo lebih intensif melaksanakan penegakan disiplin, melakukan pengontrolan terhadap pelaanggaran tata tertib serta meningkatkan kerjasama antar guru dalam pembinaan disiplin pada siswa. Siswa juga hendaknya dengan penuh kesadaran mematuhi tata tertib sekolah dan meminimalkan melakukan pelanggaran.
KESADARAN MASYARAKAT TERHADAP HUKUM PERKAWINAN DALAM PENERAPAN UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Deskriptif pada Masyarakat Kelurahan Gombengsari Kecamatan Kalipuro Banyuwangi) Zulfa Mardiyatus Sholeha; Harjianto
JPPKn Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : PPKn Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.931 KB) | DOI: 10.36526/jppkn.v4i2.671

Abstract

Perkawinan di bawah umur adalah perkawinan yang dilakukan oleh seorang pria dan seorang wanita yang usia keduanya masih di bawah batasan minimum yang diatur oleh Undang-undang. Meskipun telah dijelaskan batas usia anak dapat melangsungkan perkawinan sesuai dengan Undang-undang perkawinan, masih banyak orang tua di pedesaan yang menikahkan anak perempuan pada usia 14-16 tahun.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahuipemahaman masyarakat terhadap aturan dan hukum perkawinan yang sudah berkembang di masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data lapangan diperoleh dengan teknik observasi dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, yaitu analisis yang memberikan deskripsi mendalam dan kesimpulan yang sesuai dengan topik dan tujuan dari penelitian. Adapun tahapan analisis data adalah tahap reduksi data, tahap penyajian data dan tahap analisis data. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang masyarakat melakukan perkawinan di bawah umur yang terjadi di kelurahan gombengsari disebabkan oleh beberapa  faktor diantaranya 1). Faktor ekonomi, 2). Faktor pendidikan, 3). Faktor orang tua, 4). Faktor lingkungan. Dari hasil penelitian juga menunjukan adanya dampak dari perkawinan di bawah umur diantaranya yaitu dampak positif, dampak negatif dan dampak terhadap hukum.
PENGARUH KEGIATAN UKM PRAMUKA TERHADAP SIKAP PATRIOTISME MAHASISWA PROGRAM STUDI PPKn DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA Harjianto, Harjianto
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 1, No 1 (2016): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.946 KB) | DOI: 10.24269/v1.n1.2016.9-18

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh kegiatan UKM pramuka terhadap sikap patriotisme mahasiswa program studi PPKn Universitas PGRI Banyuwangi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan rancangan Ex–Post–Facto. Dalam menentukan responden, peneliti menggunakan metode population research dengan jumlah populasi sebanyak 20 mahasiswa PPkn yang tergabung dalam UKM Pramuka Progarm Studi PPKn Universitas PGRI Banyuwangi. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana satu prediktor. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat dilihat pada probabilitas koefisiensi dari analisis regresi. Analisis tersebut dilakukan dengan bantuan program SPSS. Output dari penelitian ini dapat diketahui nilai t hitung = 3.643 dengan nilai signifikansi 0,002 0,05, Maka Ho ditolak H1 diterima, yang berarti ada pengaruh nyata (signifikan) kegiatan UKM pramuka terhadap sikap patriotisme mahasiswa program studi PPKn Universitas PGRI Banyuwangi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Besarnya pengaruh kegiatan UKM pramuka terhadap sikap patriotisme mahasiswa program studi PPKn Universitas PGRI Banyuwangi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebesar 42.4%. Hal ini berarti ada pengaruh sedang kegiatan UKM pramuka terhadap sikap patriotisme mahasiswa program studi PPKn Universitas PGRI Banyuwangi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
PENGARUH KETERSEDIAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR PPKn SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANGOREJO BANYUWANGI harjianto, Harjianto
JPK (Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan) Vol 2, No 1 (2017): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.169 KB) | DOI: 10.24269/v2.n2.2017.1-11

Abstract

This research aimed to measure the effect of the availability of audio-visual media to the 8th grade students’ learning citizenship education activeness SMPN 2 Bangorejo Banyuwangi. This type of research included a quantitative research design Ex-Post-Facto. In determining the respondents the researchers used proportional random sampling method with the number of respondents 50 students. This research uses simple linear regression analysis of the predictor. To determine the effect of independent variables on the dependent variables, can be seen on the probability of the inefficiency of the regression analysis. The analysis is done with the help of the SPSS program. Output of this research known that the value of t=3.858 with the significant value 0,000 0,05, Ho rejected and H1 accepted which means there is a real effect (significant) of visual media availability to the students’ learning activeness. The influence of the availability of audio visual media to the students’ learning activeness is 23.7%. This means that there is impact on availability of audio-visual media to 8th grade students’ learning activeness SMPN 2 Bangorejo Banyuwangi.
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE OLEH PEMERINTAHAN DESA BULUAGUNG SILIRAGUNG BANYUWANGI DALAM PELAYANAN PUBLIK Harjianto, Harjianto; Sari, Afrian Risma
HUMANIS: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 16 No 2 (2024): Juli
Publisher : LPPM UNISDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52166/humanis.v16i2.6651

Abstract

Good governance ialah suatu pelayanan pemerintahan yang baik, serta selalu mengedepankan kepentingan rakyat. Penerapan good governance dilakukan sebagai usaha untuk mencapai tujuan sebuah organisasi yang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan prinsip-prinsip good governance oleh pemerintahan desa. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan penerapan prinsip-prinsip good governance oleh pemerintah desa dalam pelayanan publik sudah berjalan dengan baik serta perlu memaksimalkan dalam pelaksanaannya diantaranya yaitu (1) profesionalitas, prinsip ini sudah diterapkan dengan baik, prinsip ini mencakup pegawai hadir tepat waktu, pembagian tugas sesuai jobdesk dan melayani 24 jam; (2) transparansi, prinsip ini sudah diterapkan dengan baik, yakni informasi pelayanan secara terbuka, kemudahan dalam proses pelayanan, hingga biaya yang dikeluarkan; (3) pelayanan prima, sudah diterapkan yakni sesuainya jadwal jam pelayanan serta respon cepat pegawai atas permintaan pelayanan; (4) partisipasi, prinsip ini belum sepenuhnya diterapkan dengan baik, pemerintah desa belum sepenuhnya siap menerima aspirasi dari masyarakat karena tidak tersedianya kotak/media aspirasi, adapun kontak whatsapp tidak banyak masyarakat yang mengetahuinya dan dari masyarakat sendiri juga kurang kritis untuk memberikan aspirasi; (5) efisiensi dan efektivitas, prinsip ini sudah diterapkan dengan baik, dengan selesainya permintaan dan kesesuaian hasil yang diterima menjadi tanda bahwa prinsip tersebut telah tercapai.
PERAN PEMERINTAH DESA DAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA DALAM MENGURANGI ANGKA PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR DI DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI Silvia, Silvia; Harjianto, Harjianto; Ramadhani, Arie
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.5163-5170

Abstract

Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2023 masuk peringkat ke-empat tertinggi angka pernikahan dibawah umur di Jawa Timur. Sepanjang tahun 2022-2023 ada sebanyak 877 kasus. Penyumbang tingginya angka tersebut salah satunya adalah pernikahan dibawah umur Desa Tamansari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pemerintah Desa dan Penyuluh Keluarga Berencana dalam mengurangi angka pernikahan di bawah umur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Desa Tamansari aktif dalam mengurangi pernikahan di bawah umur melalui pemberian nasihat tentang risiko pernikahan dini, sosialisasi dan edukasi masyarakat melalui PKK dan program Bina Keluarga Remaja (BKR). Adapun peran Penyuluh Keluarga Berencana yaitu melakukan pantauan catin melaluai aplikasi Elsimil, serta melaksanakan program PIK Remaja dan Bina Keluarga remaja (BKR). Faktor pendukung dalam upaya mengurangi pernikahan di bawah umur meliputi kemudahan akses informasi, kemitraan yang solid, dan partisipasi aktif masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kultur masyarakat, dampak negatif media sosial, dan kurangnya tenaga penyuluh Keluarga Berencana.
PERAN PEMERINTAH DESA DAN PENYULUH KELUARGA BERENCANA DALAM MENGURANGI ANGKA PERNIKAHAN DI BAWAH UMUR DI DESA TAMANSARI KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI Silvia, Silvia; Harjianto, Harjianto; Ramadhani, Arie
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.5163-5170

Abstract

Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2023 masuk peringkat ke-empat tertinggi angka pernikahan dibawah umur di Jawa Timur. Sepanjang tahun 2022-2023 ada sebanyak 877 kasus. Penyumbang tingginya angka tersebut salah satunya adalah pernikahan dibawah umur Desa Tamansari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Pemerintah Desa dan Penyuluh Keluarga Berencana dalam mengurangi angka pernikahan di bawah umur. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Desa Tamansari aktif dalam mengurangi pernikahan di bawah umur melalui pemberian nasihat tentang risiko pernikahan dini, sosialisasi dan edukasi masyarakat melalui PKK dan program Bina Keluarga Remaja (BKR). Adapun peran Penyuluh Keluarga Berencana yaitu melakukan pantauan catin melaluai aplikasi Elsimil, serta melaksanakan program PIK Remaja dan Bina Keluarga remaja (BKR). Faktor pendukung dalam upaya mengurangi pernikahan di bawah umur meliputi kemudahan akses informasi, kemitraan yang solid, dan partisipasi aktif masyarakat. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu kultur masyarakat, dampak negatif media sosial, dan kurangnya tenaga penyuluh Keluarga Berencana.
STUDI IDENTIFIKASI DAMPAK PERCERAIAN TERHADAP SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI DESA PARIJATAH KULON KABUPATEN BANYUWANGI Pujiati, Rizki; Harjianto, Harjianto; Ramadhani, Arie
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial Vol 11, No 12 (2024): NUSANTARA : JURNAL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jips.v11i12.2024.5171-5179

Abstract

Perceraian merupakan salah satu bentuk masalah sosial yang ada di masyarakat yang dipandang tidak sejalan dengan tujuan perkawinan. Perceraian akan membawa dampak kepada pelakunya dan juga orang lain, utamanya adalah keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dampak perceraian terhadap sosial ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Bentuk pengumpulan data yang digunakan dalam yaitu dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil dari penelitian ini diketahui bahwasannya dampak sosial dari perceraian  Perceraian membawa dampak beragam pada kehidupan para pelakunya. Dari segi sosial, perceraian dapat menyebabkan stigma sosial, kehilangan jaringan sosial, isolasi sosial, permasalahan perilaku emosional dan masalah akademik pada anak, serta gangguan emosional. Namun, perceraian juga membawa dampak yang sebaliknya terhadap sosial. Dari segi ekonomi, perceraian membawa dampak berupa penurunan pendapatan, pembagian aset, tunjangan anak, penurunan kesejahteraan ekonomi pada anak, dan dampak pada karier. Beberapa individu juga menemukan kestabilan ekonomi yang lebih baik melalui pembagian aset yang adil atau dukungan dari lingkungan baru.