SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
Vol 5, No 1 (2016): SURYA AGRITAMA

PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH MARKISA (Passion fruit) TERHADAP NILAI KEEMPUKAN DAGING BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica)

Bambang Setiyawan (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo)
Hanung Dhidhik Arifin (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo)
Roisu Eni Mudawaroch (Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo)



Article Info

Publish Date
10 Mar 2017

Abstract

Pengaruh Pemberian Sari Buah Markisa (Passion fruit) terhadap Nilai Keempukan Daging Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Skripsi. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian. Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2015. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian sari markisa (Passion fruit) terhadap nilai keempukan daging burung puyuh (Couturnixcouturnix japonica). Penelitian dilakukan di Laboratorium Terpadu Universitas Muhammadiyah Purworejo dan Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Bahan yang digunakan 126 ekor burung puyuh betina dan 15 liter sari markisa. Peralatan yang digunakan antara lain pisau, timbangan, juicer, plat kaca, spuit dan Liyod instrument. Rancangan yang dipakai adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan dan 3 sampel setiap ulangan.  Data dianalisis dengan Anova, apabila ada perbedaan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Parameter yang diamati adalah nilai keempukan daging.  Hasil penelitian bahwa keempukan daging burung puyuh dengan level konsentrasi yang berbeda menunjukan perbedaan yang nyata (P<0,05). Nilai keempukan daging pada konsentrasi markisa SM0 0,52d±0,02N, SM2 0,39cd±0,09N, SM4 0,33bc±0,11N, SM6 0,23abc±0,07N, SM8 0,21ab±0,08N, SM10 0,13a ±0,01N, SM12 0,20ab±0,15N. Nilai keempukan daging tertinggi pada SM10 sebesar 0,13a ±0,01N dan terendah SM0 sebesar 0,52d±0,02N. Konsentrasi markisa memberikan pengaruh nilai keempukan daging, semakin tinggi konsentrasi sari markisa maka semakin berpengaruh terhadap nilai keempukan.

Copyrights © 2016