cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. purworejo,
Jawa tengah
INDONESIA
SURYA AGRITAMA - Fakultas Pertanian
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Arjuna Subject : -
Articles 184 Documents
PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN EKSTRAK NANAS TERHADAP COOKING LOSS DAN SIFAT ORGANOLEPTIK DAGING ENTOK (CHAIRINA MOSCHATA) FALAHUDIN, AAF; IMANUDIN, OKI; SETIADI, ADE TEDI
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 8, No 2 (2019): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.137 KB)

Abstract

ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang optimum dalam proses perendaman ekstrak buah nanas terhadap cooking loss dan sifat organoleptik daging entok. Penelitian ini menggunakan Metode eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) perlakuan yang digunakan sebanyak 5 perlakuan yaitu penambahan larutan ekstrak nanas dengan dosis (P0 = 0 ml, P1 = 5 ml, P2 = 10 ml, P3 = 15 ml dan P4 = 20 ml) pada 100 g daging entok yang direndam selama 20 menit. Perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Data yang diperoleh di analisis menggunakan uji anova (analisis sidik ragam). Perbedaan antar perlakuan diuji lanjut dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian larutan ekstrak nanas pada daging entok tidak memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap cooking loss, warna, aroma, tekstur dan rasa daging entok. Akan tetapi pemberian larutan ekstrak nanas pada daging entok memberikan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap pH daging entok.   Kata kunci : Larutan ekstrak nanas, daging entok, cooking loss, sifat organoleptik
PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANG (PPL) DALAM PENGEMBANGAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) SRI TANI MULYO DI DESA LUBANGLOR KECAMATAN BUTUH KABUPATEN PURWOREJO Mujahid, Akbar; Wicaksono, Istiko Agus; Kusumaningrum, Arta
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 8, No 2 (2019): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.358 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui peran Penyuluh Pertanian ­Lapang dalam pengembangan Gapoktan Sri Tani Mulyo di desa Lubanglor Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, 2) mengetahui peran Penyuluh Pertanian Lapang dalam peningkatan hasil panen di Gapoktan Sri Tani Mulyo di desa Lubanglor, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo.. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, data dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Untuk menganalisis karakteristik petani responden menggunakan analisis deskriptif. Untuk menganalisis peran (PPL) dalam pengembangan Gapoktan Sri Tani Mulyo menggunakan skala Likert. Jumlah sampel sebanyak 40 orang petani. Hasil analisis menunjukkan bahwa peran Penyuluh Pertanian Lapang berpengaruh dalam pengembangan Gapoktan Sri Tani Mulyo dapat dilihat dalam hasil analisis menggunakan skala Likert yaitu sebesar 45,9 masuk kategori berperan. Hasil analisis menggunakan skala Likert diperoleh bahwa peran Penyuluh Pertanian Lapang dalam meningkatkan hasil panen yaitu sebesar 19,7 masuk kategori sangat berperan. Kata Kunci : Penyuluh Pertanian, Gapoktan
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MENGKONSUMSI BUAH LOKAL DAN BUAH IMPOR DI KABUPATEN PURWOREJO (STUDI KASUS KONSUMEN PASAR TRADISONAL PURWOREJO) Setiawan, Aji Akbar; Utami, Dyah Panuntun; Hasanah, Uswatun
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 8, No 2 (2019): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.412 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui gambaran atau deskripsikonsumsi buah lokal dan impor di pasar tradisional Purworejo, (2) Mengetahui keputusan konsumen dalam mengkonsumsi buah lokal dan buah impor dipengaruhi oleh kesegaran, rasa, harga, ukuran buah, dan tingkat pendapatan. Desain penelitian ini menggunakan metode survei yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengumpulkan data. Penelitian dilakukan di Kabupaten Purworejo yang merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah. Penentuan jumlah sampel adalah accidental sampling jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, dan uji regresi berganda.Hasil penelitian menunjukan variabel kesegaran, rasa, harga, ukuran danpendapatan, variabel kesegaran dan ukuran yang paling berpengaruh dominan terhadap keputusan konsumen.Variabel kesegaran dan ukuran ini mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. Faktor rasa pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen tidak terbukti. Sedangkan faktor harga berperngaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan konsumen dan pendapatan menurut hasil penelitian iniberpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan konsumen.Kata Kunci : Buah Lokal, Buah Impor, Keputusan Konsumen
PENGUATAN MODAL SOSIAL DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN PETERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN BANJARNEGARA Priyono Dan Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.3 KB)

Abstract

Usaha peternakan sapi potong di Kabupaten Banjarnegara sebagian besar di dominasi oleh peternakan rakyat yang sebagian besar masih bersifat tradisional. Meskipun dengan kondisi terbatas, usaha ternak sapi potong memiliki arti yang sangat besar bagi peternak.Kelompok peternak sapi potong di Banjarnegara berjumlah 57 kelompok. Kelompok tersebut memegang peranan yang penting dalam meningkatkan keberdayaan ekonomi individu peternak. Peningkatan pendapatan dan efisiensi ekonomi usaha ternak sapi potong menjadi hal yang wajib dalam pengembangan usaha. Disamping membutuhkan adanya modal finansial, juga dibutuhkan modal sosial yang langsung berkaitan dengan sumberdaya manusia peternak. Kebersamaan dalam kelompok peternak merupakan modal sosial yang sangat signifikan dalam peningkatan output kelompok maupun individu secara teknis dan ekonomis.Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui tingkat modal sosial peternak sapi potong yang terdiri dari hubungan kekerabatan, norma, tingkah laku dan interaksi, (2) Mengetahui tingkat  pendapatan usaha ternak sapi potong, (3) Menganalisis keterkaitan antara modal sosial dengan pendapatan dan efisiensi ekonomi usaha ternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara.Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 3 Februari 2008 sampai dengan 2 April 2008 di Kecamatan Karangkobar, Bawang, Wanadadi dan Purwonegoro.Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Responden diambil sebanyak 69 orang dengan pengambilan sampel secara acak (simple random sampling) dari total populasi peternak yang tergabung dalam 11 kelompok. Variabel yang diamati adalah modal sosial yang terdiri dari hubungan kekerabatan, norma, tingkah laku dan interaksi. Sebagai variabel terikat yaitu pendapatan peternak sapi potong.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat modal sosial peternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara tergolong sedang, hal tersebut ditunjukkan dengan kemampuan peternak yang cukup tinggi untuk bekerja sama dalam mewujudkan  tujuan kelompok. Pendapatan peternak sapi potong di Kabupaten Banjarnegara rata-rata Rp.2.546.783,- per tahun. Hasil analisis korelasi rank spearman menunjukkan bahwa  terdapat hubungan yang nyata antara variabel ikatan sosial dengan pendapatan peternak sapi di Kabupaten Banjarnegara dengan tingkat keeratan hubungan sebesar 0,426. Hal tersebut menunjukkan dengan adanya penguatan modal sosial melalui kelompok ternak, maka pendapatan yang diterima oleh peternak akan meningkat. Penguatan modal sosial dapat dilakukan melalui pelatihan intensif terhadap peternak dengan memasukkan unsur teknologi dengan didampingi penyuluh bidang peternakan.Kata Kunci : Modal Sosial, Pendapatan, Usaha Sapi Potong,Peternak Sapi Potong
KERAGAAN USAHATANI PADI SAWAH PETANI GUREM DI DESA MLARAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO Purwanto Dan Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (94.333 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) keragaan usahatani padi sawah petani gurem; (2) produktivitas petani gurem; dan (3) kontribusi pendapatan usahatani padi sawah terhadap pendapatan total petani gurem. Metode penelitianstudi kasus dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah sampel 24 orang yang diambil dari 6 dusun.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani (58,33%) mempunyai luas lahan kurang dari 0,25 hektar, curahan tenaga kerja selama satu tahun cukup rendah yaitu 44,98, penggunaan biaya lebih tinggi pada musim penghujan, dan usahatani padi sawah memberikan pendapatan serta keuntungan bagi petani. Produktivitas usahatani padi sawah masih rendah tetapi produktivitas tenaga kerja cukup tinggi. Produktivitas tenaga kerja tinggi karena curahan tenaga kerjauntuk kegiatan usahatani padi sawah rendah. Nilai R/C rasio lebih besar satu yang berarti usahatani padi sawah layak diusahakan. Kontribusi usahatani padi sawah terhadap pendapatan total petani lebih besar dari 50% yaitu 56,18% yang berarti kontribusi usahatani padi sawah cukup besar.Kata Kunci : Petani Gurem, Pendapatan, Keuntungan, Produktivitas, Kontribusi Pendapatan
ANALISIS KLASSEN TIPOLOGY DAN SHIFT SHARE SEKTOR DAN SUBSEKTOR PERTANIAN PADA KECAMATAN DI KABUPATEN PURWOREJO Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.242 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) laju dan tipologi sektor dan subsektor pertanian pada kecamatan-kecamatan di Kabupaten Purworejo; (2) analisis struktur pertumbuhan sektor dan subsektor pertanian pada kecamatan-kecamatan di Kabupaten Purworejo terhadap struktur sektor dan subsektor pertanian Kabupaten Purworejo.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis. Data yang digunakan adalah PDRB kecamatan-kecamatan di Kabupaten Purworejo dan PDRB Kabupaten Purworejo dari tahun 2000-2009 menurut harga konstan tahun 2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pertanian tergolong maju dan tumbuh cepat di 7 kecamatan (43,75%), subsektor tanaman bahan makanan, subsektor tanaman perkebunan, subsektor peternakan, dan subsektor perikanan di 5 kecamatan (31,25%), sedangkan subsektor kehutanan di 6 kecamatan (37,50%). Analisis shift share, sektor dan subsektor pertanian di seluruh kecamatan di Kabupaten Purworejo pergeseran ekonominya didominasi olehkomponen pertumbuhan nasional.Kata Kunci : Tipologi, Pertumbuhan, Perubahan Struktur
AMONIA RUMEN DAN UREA DARAH KAMBING JAWARANDU PENGARUH PEMBERIAN DAUN PEPAYA (Carica papaya L) Hanung Dhidhik Arifin Dan Zulfanita
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.75 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari level daun pepaya yang tepat dalam ransum, untuk meningkatkan pemanfaatan protein pada kambing. Penelitian ini menggunkan 12 ekor kambing jawarandu jantan, berumur sekitar 12 bulan, dengan rata-rata bobot badan 17,26 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4  perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuannya adalah T0 = 25% bran + 25% dedak padi + Rumput Gajah, T1 = T0 + 5% daun papaya, T2 = T0 + 10% daun papaya dan T3 = T0 + 15% daun papaya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan protein berbeda tidak nyata ((P0>05), berkisar antara 20,61 sampai 36,84%. Konsentrasi amonia cairan rumen pada 0; 3 dan 6 jam setelah pemberian ransum, hampir sama untuk semua perlakuan, berkisar antara 11,22 – 20,45 mg/dl; 16,94 – 26,21 mg/dl dan 10,16 – 20,01 mg/dl. Konsentrasi urea darah mengalami perbedaan (P<0.05) pada 0; 3 dan 6 jam setelah pemberian ransum, yaitu 32,07; 39,39 and 39,14 mg/dl (T3); 31,06; 37,37 dan 37,12 mg/dl (T2); 30,05; 37,12 and 35,61 mg/dl (T1) 28,28; 31,31 and 33,9 mg/dl (T0).
PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI TERHADAP PENINGKATAN MUTU TEMBAKAU DI DESA PACEKELAN KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO Nandang Darmasetiawan Dan Istiko Agus Wicaksono
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.884 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor internal petani yang terdiri dari : pengetahuan, umur, luas lahan, pengalaman usaha tani dan pendapatan terhadap peningkatan mutu tembakau di Desa Pacekelan Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik wawancara dan kuisioner tertutup (menyediakan daftar pertanyaan serta pilihan jawaban). Data sekunder diambil dengan cara mengutip buku laporan maupun dokumen resmi yang ada di desa lokasi penelitian serta Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Uji F diperoleh Fhitung = 29,135 > Ftabel =  2,80 pada tingkat signifikansi a = 5%. Artinya bahwa variable bebas : pengetahuan (X1), umur (X2), luas lahan (X3),   pengalaman usaha tani (X4) dan pendapatan (X5), secara bersama-sama berpengaruh terhadap variable tidak bebas mutu tembakau (Y). Dari analisis regresi berganda diperoleh Y= 3,863+0,106X1+0,035X2+0,489X3+(-0,093X4)+0,111X5+(0,344)D. Dari Uji t, masing-masing variabel pada tingkat signifikansi a = 5% untuk luas lahan (X3) dan dummy berpengaruh terhadap peningkatan mutu tembakau (Y), karena nilai thitung X3 > ttabel (2,715 > 2,056) dan thitung variabel dummy > ttabel (2,485 > 2,056), sedangkan pengetahuan (X1 = 1,328), umur (X2 = 0,440), pengalaman usaha tani (X4 = -1,087) dan pendapatan (X5 = 0,537), tidak berpengaruh terhadap mutu tembakau, karena < ttabel (2,056). Secara parsial, varibel luas lahan merupakan variabel yang  berpengaruh paling besar (24,85%) terhadap peningkatan mutu tembakau. Nilai koefisien determinasi (R2) 0,867; berarti bahwa mutu tembakau dipengaruhi oleh variabel pengetahuan (X1), Umur (X2), luas lahan (X3), pengalaman usaha tani (X4),pendapatan (X5) dan variabel dummy sebesar 86,7%,  sedangkan sisanya sebesar 13,3% dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.Kata Kunci : Faktor Internal Petani (Pengetahuan, Umur, Luas Lahan,Pengalaman Usaha Tani, Pendapatan), Mutu Tembakau
KERAGAAN AGROINDUSTRI OPAK SINGKONG DI DESA JOLONTORO KECAMATAN SAPURAN KABUPATEN WONOSOBO Hanief Almuttabi Rama Yunus Dan Dyah Panuntun Utami
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (74.263 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1)biaya,penerimaan, pendapatan dan keuntungan pengrajin opak singkong Desa Jolontoro; (2)kelayakan agroindustri opak singkong Desa Jolontoro; dan (3) pola dan lembaga tataniaga  yang terlibat dalam tataniaga opak singkong Desa Jolontoro;dan (4) marjin, keuntungan dan bagian harga yang diterima pengrajin opak singkong Desa Jolontoro. Metode penelitian studi kasus dan pengambilan sampel secara purposive sampling. Jumlah sampel 38 orang yang diambil dari 3  padukuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya yang dikeluarkan pengrajin sebesar Rp 164.155,82; penerimaan pengrajin sebesar Rp 7.687.500,00; pendapatan pengrajin  sebesar Rp 57.112,11; dan keuntungan pengrajin sebesar Rp 38.146,81. Agroindustri opak singkong layak diusahakan karena nilai R/C rasio lebih besar satu yaitu 1,23.Pola tataniaga opak singkong yang terjadi ada 4 pola yaitu :Pola I : pengrajin - pedagang pengumpul desa - pedagang besar di pasar Kecamatan Sapuran - pedagang pengecer di Kabupaten Purwokerto - konsumenPola II : pengrajin –  pedagang pengumpul desa – pedagang besar di Semarang – pedagang pengecer (toko) di Semarang - konsumen. Pola III : pengrajin – industri rumah tangga opak singkong LUQI - konsumen. Pola IV : pengrajin - industri rumah tangga opak singkong LUQI – pedagang pengecer - konsumen. Marjin tataniaga Pola I sebesar Rp 750,00, Pola II sebesar Rp 4.000,00, Pola III sebesar Rp 10.500,00 dan Pola IV sebesar Rp 19.166,66. Bagian harga pengrajin pada Pola I dan II tidak dapat dihitung karena pedagang pengecer tersebar sehingga sulit untuk ditelusuri. Bagian harga pengrajin Pola III sebesar Rp 34,38% dan Pola IV sebesar 22,30%.Kata Kunci : Opak Singkong, Biaya, Penerimaan, Pendapatan, Keuntungan, R/C Rasio, Pola Tataniaga, Lembaga Tataniaga, Marjin Tataniaga, Bagian Harga Pengrajin
KAJIAN BERBAGAI MACAM ANTIOKSIDAN ALAMI DALAM PEMBUATAN SOSIS Roisu Eny Mudawaroch Dan Zulfanita
Surya Agritama : Jurnal Ilmu Pertanian dan Peternakan Vol 1, No 1 (2012): SURYA AGRITAMA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Purworejo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.038 KB)

Abstract

pembuatan sosis. Bawang putih memiliki manfaat banyak, bukan hanya sebagai antibakteri, antivirus, antijamur dan antiprotozoa, tetapi juga memiliki efek menguntungkan pada sistem kardiovaskular dan kekebalan tubuh. Ketumbar (Coriandrum sativum) juga telah menunjukkan aktivitas dalam pengawetan sosis. Biji mangga memiliki aktivitas antioksidan yang kuat karena fenolik. Biji mangga merupakan sumber yang baik dari pitosterol seperti campesterol, β-sitosterol, stigmasterol, dan juga tocopherol.Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui berbagai antioksidan bawang putih, ketumbar dan biji mangga terhadap kualitas sosis.Kajian ini menyimpulkan bahwa bawang putih segar, bawang putih bubuk dan minyak bawang putih memberikan manfaat antioksidan dan antimikroba untuk sosis ayam mentah dalam penyimpanan dingin (3 ° C). Di antara bentuk bawang putih, bawang putih segar pada konsentrasi 50 g / kg sosis memberikan pengaruh yang nyata, tetapi seperti konsentrasi tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh banyak orang karena rasa yang kuat.Penggunaan antioksidan alami ketumbar dapat menurunkan nilai TBA, total Plate count (TPC) dan total jamurdan ragi jika dibandingkan kontrol, namun pengaruhnya masih kurang kuat jika bibanding dengan bawang putih. Penggunaan antioksidan biji mangga mempunyai pengaruh yang sama dengan antioksidan sintesis (BHA) terhadap pH dan TBARS.Kata kunci : Antioksidan, Bawang Putih, Ketumbar, Biji Mangga, Sosis

Page 1 of 19 | Total Record : 184