Pengembangan teknologi dan sistem produksi dalam bidang perikanan budidaya merupakan salah satu solusi utama bagi upaya peningkatan produksi perikanan terutama untuk mengatasi adanya kendala tentang ketersediaan benih ikan patin. Perbaikan kualitas benih patin diupayakan melalui penambahan kapur untuk ketersediaan mineral di perairan dan pengadaan media pemeliharaan bersalinitas 4 g/L yang bertujuan untuk menekan tingkat kerja osmotik sehingga mengurangi energi yang digunakan untuk osmoregulasi dan dapat dialokasikan untuk pertumbuhan ikan patin. Benih ikan patin yang digunakan berukuran 2,69±0,04 cm dengan bobot 0,08±0,01 g. Akuarium yang digunakan berukuran 30 x 15 x 25 cm sebanyak 15 unit dan diisi air bersalinitas 4 g/L sebanyak 9 liter per unit dan ditambahkan kapur CaCO3 sesuai perlakuan yaitu K (0 mg/L CaCO3) , A (150 mg/L CaCO3), B (200 mg/L CaCO3), C (250 mg/L CaCO3) dan D (300 mg/L CaCO3). Selama penelitian, ikan diberi pakan dengan kadar protein (28%) sebanyak 3 kali sehari dengan FR (5%). Perlakuan penambahan CaCO3 untuk semua perlakuan menghasilkan tingkat kelangsungan hidup sebesar 100% (P>0,05). Sedangkan laju pertumbuhan bobot harian masing-masing perlakuan secara berturut-turut yaitu (11.34%); (12.06%); (11.51%); (12.67%); dan (11.58%) (P>0,05). Panjang mutlak menghasilkan nilai berbeda nyata yaitu 2.84 cm; 3.62 cm; 3.23 cm; 3.79 cm; dan 3.28 cm (P<0,05). Selama penelitian, kualitas air berada dalam kisaran yang dapat ditoleransi oleh benih ikan patin. Penggunaan kapur CaCO3 pada salinitas 4g/L disarank sebanyak 250 mg/L CaCO3 dengan pergantian air secara berkala dan pemberian pakan yang cukup.
Copyrights © 2014