Uji coba dapur pemanas terbuka dengan ukuran panjang 1100 mm, lebar 900 mm, tinggi 700 mm dan dinding terbuat dari bahan bata tahan api dan bata merah mampu menghasilkan temperatur panas 9250 C dibanding dengan dapur pemanas tertutup hanya mampu menghasilkan temperatur panas 7200C. Hasil uji kekerasan setelah logam ditempa panas dan dilanjutkan proses pendinginan oli, angka kekerasan tertinggi pada pendinginan oli SAE 40 sebesar 88 HRB dan angka kekerasan terendah pada pendinginan oli SAE 140 sebesar 85 HRB. Angka kekerasan semakin menurun disebabkan viskositas oli semakin kental, akibatnya laju pendinginan semakin lambat dan besar butirnya semakin kasar, sehingga logam mudah ditempa panas. Pengamatan struktur mikro pada bagian permukaan logam hasil tempa panas pendinginan oli dengan pembesaran 200 x secara umum lebih dominan terbentuk fasa ferit dibanding fasa perlit dan bagian melintang logam hasil tempa panas pendinginan oli dengan pembesaran 200 x, secara umum baja karbon rendah dan baja karbon tinggi telah menyatu. Fasa ferit sifatnya ulet, kekerasannya rendah dan fasa perlit sifatnya keras tetapi getas. Pada pendinginan oli tidak terbentuk fasa martensit yang sifatnya sangat keras dan getas, hal ini disebabkan pada saat proses pendinginan seluruh jenis oli fasa austenit tidak dapat bertransformasi menjadi fasa martensit. DOI: https://doi.org/10.26905/abdimas.v3i1.2248
Copyrights © 2018