Jurnal Sain Veteriner
Vol 35, No 2 (2017): Desember

Potensi Imunologi Serbuk Umbi Tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose) Terhadap Tikus Wistar yang Diinduksi Streptozotocin

Imron Rosyadi (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)
Bambang Hariono (Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
01 Dec 2017

Abstract

Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat penurunan kadar hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas. Banyak obat alternatif yang digunakan untuk mengatasi maupun mencegah penyakit diabetes melitus, salah satunya adalah umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose) yang mengandung senyawa polisakarida tinggi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk umbi tanaman Sarang Semut (Myrmecodia tuberose.) terhadap kadar dan respon imun tikus Wistar  yang diinduksi streptozotocin.Tikus yang digunakan adalah tikus Wistar sebanyak 25 ekor jantan, umur sekitar 2 bulan, dengan berat badan 180-250 gram. Tikus dibagi 5 kelompok secara acak masing-masing  5 ekor. Tikus kelompok I, II dan III dibuat diabetes dengan induksi dosis tunggal streptozotocin intraperitoneal 40 mg/kg bb yang dilarutkan dalam buffer sodium sitrat 0,1 M. Tikus diabetes kelompok I diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb/tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari dan tikus diabetes  kelompok II diterapi dengan serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari. Tikus diabetes kelompok III diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO selama 21 hari sebagai kontrol positif diabetes. Kelompok IV diberi serbuk umbi tanaman Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari untuk mengetahui efek dari Sarang Semut itu sendiri.  Kelompok V diberi perlakuan 0,5 mL NaCl fisiologis/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) selama 21 hari sebagai kontrol negatif. Pemeriksaan kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-0, 7, 14 dan 21 terhadap setiap kelompok tikus. Di akhir penelitian, dilakukan uji respon imunologik terhadap fungsi leukosit yaitu uji lazy leucocyte syndrome.Hasil penelitian menunjukkan bahwa serbuk umbi Sarang Semut mampu menurunkan kadar glukosa darah, memperbaiki fungsi imunologik leukosit.  Pemberian serbuk Sarang Semut dosis A (18 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO) memperlihatkan hasil yang lebih baik dibandingkan dosis B (9 mg/200 g bb tikus/ekor/hari/PO). Disimpulkan bahwa serbuk umbi Sarang Semut memiliki potensi sebagai antidiabetes melitus dan mampu meningkatkan respon imunologik.

Copyrights © 2017