Konstruksi angker dipakai pada permasalahan dinding turap sampai ketinggian 20 ft. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung pondasi plat angker pada limestone dengan berbagai macam kepadatan yaitu 48.50% dari ?d mak, 68.60% ?d mak, dan 84.60% ?d mak. Penelitian ini berdasarkan percobaan di Laboratorium, dengan plat angker berbentuk persegi empat sedangkan beban yang bekerja adalah berupa beban vertikal, bersudut (berinklinasi) dan beban kearah horisontal dengan kedalaman D/B = 1, 2, dan 3. Penelitian ini menggunakan box dari plat baja dengan ukuran 1.00 meter x 1.00 meter x 1.00 meter dengan tebal plat t= 3 mm. Limestone yang dipakai mempunyai kadar air (w) awal 13.26% dengan berat jenis (Gs) 2.625, dimasukan kedalaman box lapis demi lapis. Peningkatan beban diberikan sebesar 0.50 kg dengan interval waktu setiap 3 menit. Untuk masing-masing kepadatan dilakukan percobaan dengan kedalaman (D/B) 1, 2, dan 3, dengan variasi pembebanan (?) = 00 , 32.400 , 61.200 dan 900 . Dari hasil analisis didapat besarnya daya dukung tarik suatu plat angker dipengaruhi oleh dimensi, sifat-sifat tanah, posisi penempatan dan letak tertanamnya plat angker. Beban maksimum yang terjadi pada penarikan suatu plat angker dapat ditunjukan dalam bentuk faktor cabut/break out factor (Nq) besarnya sesuai dengan kenaikan ratio kedalaman (D/B) rata-rata. Besarnya kenaikan beban cabut akibat bertambahnya inklinasi (96.8%), Perpindahan (61.10%). Kemudian akibat pertambahan kepadatan beban cabut bertambah sekitar 110%. Akibat pertambahan ratio kedalaman (D/B) beban cabut bertambah sebesar 96.80%, serta faktor cabut bertambah sebesar 10.44% untuk setiap pertambahan ratio kedalaman (D/B).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2006