Dalam perancangan pelumasan hidrodinamik, interface antara pelumas dan permukaan dinding pada umumnya masih dianggap pada kondisi tanpa slip. Namun terbukti secara eksperimental bahwa slip terjadi pada permukaan baik hidrofobik maupun hidrofilik. Kondisi Navier-slip sering diusulkan sebagai pengganti kondisi batas. Meskipun demikian, dalam beberapa penelitian yang telah dipublikasikan, analisis performansi pelumasan dengan slip masih mengasumsikan bahwa kavitasi tidak terjadi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemodelan kavitasi dalam analisa performansi pelumasan dengan slip. Performansi pelumasan yang ditinjau adalah daya dukung pelumasan. Persamaan Reynolds yang dimodifikasi dengan slip dikembangkan untuk mencari distribusi tekanan dalam kontak. Metode volume hingga digunakan untuk mendiskretisasi persamaan Reynolds dan pemecahannya dilakukan dengan menggunakan Tri-Diagonal Matrix Algorithm (TDMA). Model kavitasi yang digunakan adalah Half-Sommerfeld (HS) dan Swift-Stieber (SS) pada aplikasi parallel slider bearing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parallel slider bearing dengan permukaan pola slip heterogen mampu menciptakan tekanan hidrodinamik dan daya dukung pelumasan. Model kavitasi HS dan SS memiliki pengaruh yang signifikan pada daya dukung pelumasan dibanding dengan analisis tanpa kavitasi. Dengan memperhitungkan model kavitasi didapatkan peningkatan distibusi tekanan sekitar 14 %. Model kavitasi SS memberikan daya dukung pelumasan yang lebih besar sekitar 35 % dibandingkan dengan model HS. Hal ini dapat membawa ide baru dalam penelitian ilmiah dan desain rekayasa untuk Micro Electro Mechanical Systems (MEMS). Oleh karena itu disarankan untuk memasukkan model kavitasi dalam analisis perhitungan pelumasan hidrodinamik untuk mendapatkan hasil riil dengan meniadakan tekanan negatif dan didapatkan daya dukung pelumasan yang lebih besar. Kata kunci: slider bearing, slip, metode volume hingga, kavitasi.
Copyrights © 2011