Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        ANALISIS HIDRODINAMIKA HIDROFOIL DENGANMENGGUNAKAN PERANGKAT  LUNAK CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC) 
                    
                    Herraprastansi, Eva Hertnacahyani; 
Tauviqirrahman, Muhammad; 
Ismail, Rifky                    
                     Prosiding SNATIF  Vol 1, No 1 (2014): Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Informatika 
                    
                    Publisher : Prosiding SNATIF 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Abstrak Karakteristik hidrodinamika merupakan hal yang penting dalam bidang ilmu aplikasi hidrodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan performansi maksimum dari suatu bentuk benda.Analisis karakteristik hidrodinamika ini dilakukan pada  Eppler 818 Hydrofoilyang digunakan pada baling-baling kapal. Dalam penelitian ini, analisa karakteristik hidrodinamika dilakukan dengan mengkaji pendistribusian aliran fluida di sepanjang kontur hidrofoil baling-baling kapal untuk mendapatkan distribusi kecepatan, tekanan, gaya-gaya yang terjadi disekitar hidrofoil, serta koefisien lift dan drag. Untuk mencari koefisien lift dan drag  dapat diperleh dengan bantuan program Gambit dan Fluent. Program Gambit untuk membuat prototipe profil, sedang program Fluent untuk mencari koefisien lift dan drag. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mencari data koefisien lift dan drag pada profil Eppler 818 Hydrofoil.  Metode yang digunakan adalah metode analisis simulasi. Simulasi dilakukan dengan membuat model Eppler 818 Hydrofoilsehingga didapatkan koefisien drag dan koefisien lift (CD/CL) maksimum. Dan dari hasil iterasi didapatkan nilai koefisien drag sebesar 8,94N, dan koefisien lift sebesar 48,4N .  Kata kunci: hidrofoil,  hidrodinamika, Koefisien Drag, Koefisien Lift, NACA 
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ANALISIS PELUMASAN ELASTOHYDRODYNAMIC PADA SAMBUNGAN TULANG PANGGUL BUATAN UNTUK POSISI SUJUD DALAM SALAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK CFD DAN FSI 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad; 
Budiman, Rifki Ardiansyah                    
                     Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer  Vol 9, No 1 (2018): JURNAL SIMETRIS VOLUME 9 NO 1 TAHUN 2018 
                    
                    Publisher : Universitas Muria Kudus 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (557.366 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24176/simet.v9i1.2043                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pelumasan pada sambungan tulang panggul buatan (artificial hip joint) diperlukan untuk menjaga reliabilitas dan  umur  pakai  komponen  prostesis  ini  ketika  digunakan  oleh  pengguna.  Berdasarkan tinjauan  pustaka, kebanyakan studi tentang sambungan tulang panggul buatan mengasumsikan kondisi tanpa pelumas (synovial fluid), sehingga bisa mengakibatkan kesimpulan penelitian yang keliru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keberadaan pelumas pada sambungan tulang panggul buatan terhadap karakteristik pelumasan, serta struktur dari komponen penyusun sambungan. Untuk memperoleh hasil yang akurat, teknik CFD (Computational Fluid Dynamic) dan FSI (Fluid Structure Interaction) digunakan untuk menganalisis mekanisme pelumasan elastohydrodynamic pada sambungan. Fokus penelitian ini adalah analisis karakteristik sambungan tulang panggul buatan yang bergerak saat pengguna melakukan gerakan sujud dalam salat. Seperti diketahui, pengguna sambungan tulang panggul buatan disarankan oleh para dokter untuk membatasi gerakan ekstrim yang dapat merusak sambungan buatan ini. Gerakan tersebut misalnya jongkok, berlari, dan beberapa gerakan salat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa untuk meningkatkan keakuratan hasil analisis sambungan tulang panggul buatan dalam tubuh, maka pelumas synovial fluid sangat penting untuk dipertimbangkan dan dimodelkan. Selain itu, keberadaan pelumas ini saat gerakan sujud terbukti membantu mencegah kontak antar permukaan sehingga kemungkinan terjadinya tubrukan (impingement) antar komponen dapat dicegah.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MODEL ELEMEN HINGGA UNTUK ANALISIS PENGARUH URUTAN PENCEKAMAN DALAM FIXTURE TERHADAP PERPINDAHAN LOKASI BENDA KERJA 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad                    
                     ROTASI Volume 9, Nomor 3, Juli 2007 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (133.307 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.9.3.36-39                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pengetahuan perpindahan lokasi benda kerja akibat pencekaman dalam sistem fixture-benda kerja merupakan hal yang penting untuk menjamin kualitas produk. Ada beberapa sumber kesalahan terkait dengan fixture yang diketahui memberikan kontribusi terhadap perpindahan lokasi benda kerja sehingga menyebabkan kualitas produk yang buruk. Di samping sumber kesalahan tertentu, seperti kesalahan geometri fixture dan deformasi elastik dan benda kerja akibat gaya pencekaman, urutan pencekaman juga dapat mempengaruhi posisi dan orientasi benda kerja.Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan model elemen hingga untuk menganalisa pengaruh urutan pencekaman pada benda kerja terhadap perpindahan lokasi benda kerja dalam sistem fixture benda-kerja. Perpindahan lokasi benda kerja didefinisikan sebagai perpindahan suatu titik respon pada permukaan benda kerja. Perangkat lunak berdasarkan metode elemen hingga, ANSYS digunakan untuk memodelkan berbagai kondisi batas yang ada dan menghitung besarnya perpindahan lokasi benda kerja yang ditinjau dalam sistem fixture 3-2-1. Model yang dikembangkan fokus terhadap pemodelan pencekam dalam perangkat ANSYS.Berdasarkan studi ini, diketahui bahwa urutan pencekaman yang berbeda memiliki pengaruh terhadap besarnya perpindahan lokasi benda kerja dan gaya reaksi pemosisi. Pencekam dimodelkan dengan kontak surface-to-surface agar efek kekakuan baik elemen fixture maupun benda kerja berpengaruh terhadap ketepatan hasil prediksi. Perbandingan hasil simulasi dengan hasil eksperimen yang telah ada menunjukkan bahwa rata-rata perpindahan lokasi benda kerja adan gaya reaksi yang muncul adalah 7 % dan 11 %.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        METODE ELEMEN HINGGA UNTUK PREDIKSI DEFORMASI BENDA KERJA DAN GAYA REAKSI DALAM SISTEM FIXTURE-BENDA KERJA 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad; 
Munadi, Munadi                    
                     ROTASI Volume 9, Nomor 1, Januari 2007 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (398.413 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.9.1.42-46                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Knowledge of workpiece deformation and locator reaction forces in the fixture-workpiece system are essentialfor machining surface error prediction. Suitable methods for accurately predicting such deformations and forces areessential to the design and operations of fixtures. In this regard, researches based finite element analysis in fixturinghas been widely applied by researchers. A finite element (FE) model of the fixture-workpiece system is well-suited forpredicting workpiece deformation and reaction forces. However, these studies generally neglect the effects of differentfinite element model parameters on workpiece deformation. This study uses finite elemet method (FEM) to model afixture-workpiece system and to explore the effects of certain finite element model parameters on the prediction. Inaddition, this effects on the prediction accuracy are also examined. Based on this study, the workpiece deformationsand locator reaction forces predicted by the FEM model shows agreement within 3-4 % of the experimental data.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Analisis Performa Artificial Hip Joint untuk Posisi Rukuk dalam Gerakan Salat dengan Menggunakan Teknik FSI (Fluid-Structure Interaction) 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad; 
Ismail, Rifky; 
Budiman, Rifky Ardiansyah                    
                     ROTASI Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (694.513 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.20.3.137-143                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pengguna sendi tulang panggul buatan (artificial hip joint) disarankan oleh para dokter untuk membatasi gerakan ekstrim yang dapat merusak hip joint buatan. Gerakan tersebut misalnya jongkok, berlari, dan salat. Selama ini, penelitian tentang artificial hip joint cenderung tidak menyertakan keberadaan cairan pelumas sendi, yaitu synovial fluid. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh synovial fluid pada hip joint terhadap karakteristik pelumasan, serta struktur dari artificial hip joint tersebut. Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah gerakan salat berupa rukuk. Simulasi ini dilakukan pada model artificial hip joint jenis bipolar dengan menggunakan metode elemen hingga pada komponen solid dan fluid-structure interaction (FSI) pada komponen fluid untuk mendefinisikan pengaruh satu sama lain antara kedua komponen terhadap tekanan hidrodinamik, deformasi dan tegangan von Mises. Dari hasil simulasi didapatkan bahwa gerakan rukuk memiliki deformasi yang relatif cukup kecil jika dibandingkan dengan toleransi (clearance) yang ada, sehingga resiko impingement sangat kecil. Selain itu, dari hasil simulasi juga dibuktikan bahwa keberadaan synovial fluid memiliki pengaruh yang signifikan terhadap performa artificial hip joint, sehingga tidak bisa diabaikan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        KONFIGURASI KINEMATIK DAN DINAMIK SIMULATOR KENDALI TURRET 
                    
                    Munadi, Munadi; 
Tauviqirrahman, Mohammad                    
                     ROTASI Volume 9, Nomor 1, Januari 2007 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (307.917 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.9.1.47-51                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Technology development is a fundamental need for a country, especially in the defense area. To catch uptechnological with advancement, it requires many skills according to the vast and complex defence technologydevelopment. We need to start basic research in the defense area to minimize our dependence to foreign countries.One important device that is still imported is the gun turret. This equipment can be placed in a tank or a battleship to control gun, cannon or missile launcher.The design of a turret control simulator is a preliminary stage in designing the real turret. This simulatorimplements knowledge from robotic science which study the kinematic and dynamic aspects of a robot. From thekinematic aspect, the speed of each link is known. From the dynamics aspect, the torque for each joint from theactuator, which due to the hydraulic force or a hydraulic torque, is known. The Newton-Euler method is used to solvethe dynamic equation.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Proses Pembubutan Muka (Facing) pada Arah Forward dan Backward Terhadap Besarnya Defleksi yang Terjadi serta Daya Permesinan yang Dibutuhkan 
                    
                    Rusnaldy, Rusnaldy; 
Tauviqirrahman, Mohammad; 
Prasetyo, Yudhi                    
                     ROTASI Vol 20, No 3 (2018): VOLUME 20, NOMOR 3, JULI 2018 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (384.277 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.20.3.144-148                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Makalah ini membahas tentang pengaruh proses facing terhadap besarnya defleksi yang terjadi pada benda kerja terutama pada bagian facenya yang dikurangi ketebalannya dari 5 mm hingga 0,3 mm. Proses facing yang digunakan disamping menggunakan pergerakan pahat pada arah forward juga digunakan pergerakan pahat pada arah backward. Disamping itu besarnya daya permesinan yang digunakan juga diukur untuk melihat tingkat keekonomisan proses facing pada arah forward dan backward. Parameter proses permesinan yang digunakan adalah putaran spindel sebesar 500 rpm, feeding sebesar 0,4 mm/rev, depth of cut sebesar 1 mm dan kondisi permesinan tanpa menggunakan cairan coolant. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa proses facing pada arah forward menghasilkan defleksi yang lebih rendah dibanding proses facing pada arah backward. Semakin tipis bagian face pada benda kerja yang dihasilkan semakin besar defleksi yang terjadi. Namun, facing pada arah forward ternyata membutuhkan daya permesinan yang lebih besar dibanding pada arah backward.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Pengaruh Kekasaran Permukaan terhadap Performa Slider Bearing Bertekstur dengan Menggunakan Pendekatan CFD 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad; 
Suryaman, Mufti M.; 
Muchammad, Muchammad                    
                     ROTASI Vol 21, No 1 (2019): VOLUME 21, NOMOR 1, JANUARI 2019 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (489.118 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.21.1.56-60                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Dalam teori pelumasan klasik hidrodinamika, asumsi permukaan kontak bearing yang benar-benar halus sering kali digunakan. Meskipun demikian, telah dibuktikan bahwa asumsi tersebut tidak realistis dikarenakan pada umumnya, tidak ada permukaan bearing yang benar-benar halus. Tulisan ini membahas pengaruh kekasaran permukaan terhadap performa slider bearing bertektur dengan menggunakan pendekatan CFD (computational fluid dynamic). Model kavitasi multi-phase digunakan untuk memodelkan fenomena kavitasi yang lebih riil. Performa slider bearing dengan tingkat kekasaran permukaan tertentu dibandingkan dengan slider bearing halus dengan menvariasikan kondisi inersia. Berdasarkan hasil simulasi, ditemukan bahwa tekanan hidrodinamik dan daya dukung beban berkurang dengan bertambahnya kekasaran permukaan. Selain itu, jika bearing dirancang agar memiliki kondisi inersia yang rendah, daya dukung beban akan menjadi lebih besar.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        FENOMENA TRANSPOR FLUIDA PADA SKALA KECIL 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad                    
                     ROTASI Volume 10, Nomor 1, Januari 2008 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (150.759 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.10.1.43-45                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tulisan ini menyajikan hasil rangkuman berbagai pustaka untuk menjawab pertanyaan kapan asumsi kontinum itu menjadi tidak berlaku dalam menganalisa dinamika thermofluida untuk aliran dalam microfluidic. Pada skala makroskopik (continuum) beberapa efek yang semula tidak penting akan menjadi penting dalam skala mikroskopik, dan sementara itu, efek lain yang pada umumnya diabaikan dalam skala makroskopik menjadi dominan dalam skala mikoskopik. Efek-efek ini telah dipertimbangkan dalam berbagai pengajuan model untuk mempelajari perilaku aliran dalam microfluidic. Model-model itu ditawarkan dengan cara memodifikasi kondisi batas persamaan Navier-Stokes yang selama ini dikenal untuk skala makroskopik.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PEMODELAN PEMESINAN UNTUK PREDIKSI DEFORMASI BENDA KERJA DALAM SISTEM FIXTURE DENGAN METODE ELEMEN HINGGA 
                    
                    Tauviqirrahman, Mohammad                    
                     ROTASI Volume 8, Nomor 3, Juli 2006 
                    
                    Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (240.32 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.14710/rotasi.8.3.35-40                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pengetahuan deformasi elastik benda kerja akibat pemesinan dalam sistem fixture-benda kerja merupakan hal yang penting dalam memprediksi penyimpangan permukaan hasil pemesinan dan analisis stabilitas sistem fixture-benda kerja. Pemodelan elemen hingga yang selama ini ada pada umumnya mengabaikan beban pemesinan dalam desain sistem fixture-benda kerja.Penelitian ini menggunakan metode elemen hingga untuk memodelkan beban pemesinan dalam sistem fixture-benda kerja. Berbagai pemodelan elemen hingga untuk dua operasi pemesinan yaitu penggurdian dan pengefreisan dikembangkan untuk dicari pengaruhnya terhadap deformasi maksimum benda kerja dalam sistem fixture-benda kerja. Dengan demikian dapat dipilih pemodelan pemesinan yang paling sesuai untuk desain sistem.Untuk sistem fixture-benda kerja yang dianalisa dalam studi ini, diperoleh kesimpulan bahwa pemodelan torsi, gaya aksial, dan gaya transversal untuk keperluan desain sistem fixture adalah perlu dipertimbangkan untuk menjamin ketelitian hasil pemesinan. Gaya aksial dimodelkan dengan gaya titik tunggal pada suatu nodal. Begitu juga dengan gaya transversal yang dimodelkan dengan gaya titik tunggal dengan orientasi arah yang berbeda pada nodal yang sama. Torsi dimodelkan dengan gaya-gaya tangensial yang bekerja pada nodal-nodal yang menyinggung keliling lingkaran kontak pahat dengan diameter tertentu.