Hg bersifatÃÂ toksik untuk makhluk hidup dan menimbulkan kerusakanÃÂ tubuh permanen bila memajan dalam jumlah cukup dalam waktu lama. AmalgamasiÃÂ adalahÃÂ teknikÃÂ pengolahanÃÂ emas padaÃÂ tambangÃÂ tradisionalÃÂ yangÃÂ dilakukan masyarakat dengan memanfaatkan Hg sebagai pengikat emas. LimbahÃÂ tailing yang masih mengandung Hg dibuang tanpa dilakukan pengolahan lebih dulu, sehingga mencemariÃÂ tanahÃÂ danÃÂ airÃÂ tanah.ÃÂ TujuanÃÂ penelitianÃÂ iniÃÂ adalah mengetahui hubungan tingkat konsumsi ikan dan konsumsi hasil pertanian terhadap kadar Hg darah masyarakat. Desain yang digunakan belahÃÂ lintang. Recall makananÃÂ selamaÃÂ 3 hariÃÂ tidakÃÂ berurutan digunakan untuk mengukurÃÂ tingkat konsumsi ikan dan hasil pertanian masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara (p=0,002) kadar Hg darah (p=0,0001), konsumsi makanan pokok, konsumsi sayuran(p=0,001), konsumsi umbi-umbian (p=0,002) dan konsumsi buah-buahan (p=0,002) dengan kadar Hg darah. ÃÂ ÃÂ Abstract ÃÂ HgÃÂ compounds ÃÂ areÃÂ toxicÃÂ toÃÂ humanÃÂ beingsÃÂ and mayÃÂ causeÃÂ permanentÃÂ disorder when exposingÃÂ in suffcient quantities and periods. Amalgamation ÃÂ is a gold mining processing techniques with Hg as gold binding. Tailing waste still contain Hg. Discarding withoutÃÂ removalÃÂ treatment mayÃÂ contaminateÃÂ soil andÃÂ groundwater. This study determined the association of fish consumption and agricultural products consumption to blood Hg level. This was a cross-sectional study with 3-in consecutive-day recall to measure fish consumption and agricultural consumption. There was association between fish consumption (p=0,0001), staple consumption (p=0,002), vegetable consumption (p=0,001), tubers consumption (p=0,002), and fruits consumption and (p=0,002) with blood Hg levels. ÃÂ Keywords :Toxic; Hg level; Blood
Copyrights © 2012