Persoalan intervensi konseling yang sesuai budaya konseli adalah persoalan yang urgen, ketika konseling dihadapkan pada dilema keberagaman budaya, tuntutan ketepatan intervensi yang menghargai perbedaan budaya, dan untuk tidak memusatkan proses konseling pada kultur tertentu. Teori-teori konseling konvensional lahir dan dikembangkan oleh orang-orang barat kulit putih, kelas ekonomi menengah, dan berlatar pendidikan tinggi. Oleh karena teori-teori konseling itu tidak steril dari budaya pencetusnya, maka tidak cukup etis jika dengan apa adanya teori-teori itu diadopsi sebagai intervensi dalam budaya yang berbeda. Penerapan konseling yang tidak berorientasi budaya konseli merupakan pengabaian tata nilai pribadi konseli yang tumbuh dan dibesarkan dalam budayanya yang telah menjadi jati diri. Perbedaan budaya telah merekomendasikan konseling agar mempertimbangkan pentingnya pendekatan yang sesuai serta menjunjung tinggi budaya dan pribadi konseli. Diperlukan kompetensi konselor dalam aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasar karakteristik dimensi-dimensi mutikultural agar konseling mangkus diterapkan pada konseli dengan beragam budayanya masing-masing.
Copyrights © 2008