Articles
67 Documents
KOMPETENSI KONSELOR DALAM ERA BARU LAYANAN KONSELING CYBERCOUNSELING
Totok Purwanto, ;
Budi Purwoko,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstrak
Dunia Cyber saat ini dan masa akan datang akan makin menghiasi perwajahan seluruh aspek kehidupan. Segala keunggulan yang takterbandingi dari dunia maya, telah membentuk pola gaya hidup dan gaya kerja para profesional abad informatika ini. Dunia konseling dituntut menyambut pola hidup baru ini dengan model layanan yang lebih relevan zaman, yang berwujud cybercounseling. Cybercounseling akan menjadi tuntutan profesionalisasi konselor melalui pelayanan yang cepat dan tanpa batas. Diperlukan kompetensi konselor dalam mengemas konseling dengan teknologi komputer melalui jaringan internet bagi konseli web-browser. Lembaga pendidikan tinggi pencetak konselor perlu meregulasi kurikulum agar menyokong pemenuhan kompetensi konselor dalam memangku layanan cybercounseling secara profesional
Kata Kunci: cybercounseling, kompetensi konselor
KOMPETENSI KONSELOR DALAM KONSELING MULTIKULTURAL
Budi Purwoko,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Persoalan intervensi konseling yang sesuai budaya konseli adalah persoalan yang urgen, ketika konseling dihadapkan pada dilema keberagaman budaya, tuntutan ketepatan intervensi yang menghargai perbedaan budaya, dan untuk tidak memusatkan proses konseling pada kultur tertentu. Teori-teori konseling konvensional lahir dan dikembangkan oleh orang-orang barat kulit putih, kelas ekonomi menengah, dan berlatar pendidikan tinggi. Oleh karena teori-teori konseling itu tidak steril dari budaya pencetusnya, maka tidak cukup etis jika dengan apa adanya teori-teori itu diadopsi sebagai intervensi dalam budaya yang berbeda. Penerapan konseling yang tidak berorientasi budaya konseli merupakan pengabaian tata nilai pribadi konseli yang tumbuh dan dibesarkan dalam budayanya yang telah menjadi jati diri. Perbedaan budaya telah merekomendasikan konseling agar mempertimbangkan pentingnya pendekatan yang sesuai serta menjunjung tinggi budaya dan pribadi konseli. Diperlukan kompetensi konselor dalam aspek pengetahuan, sikap, dan ketrampilan berdasar karakteristik dimensi-dimensi mutikultural agar konseling mangkus diterapkan pada konseli dengan beragam budayanya masing-masing.
POTENSI SPIRITUAL DALAM HUBUNGAN KONSELING
Tamsil Muis,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini mencoba membaca peluang tentang bagaimana memanfaatkan potensi spiritual Klien dan Konselor dalam hubungan konseling. Potensi spiritual dimaksud, terutama dipandang dari sisi Islami yang bersumber dari Al-Quran dan Hadis, sebagai pedoman hidup manusia Muslim.
SPIRITUAL-EMOTIONAL FREEDOM TECHNIQUEI (SEFT)
Bambang Hidup Mulyo,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 9, No 2 (2008)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
peluang penerapan spiritual-emotional freedom technique (SEFT) sebagai model terapi dalam bimbingan konseling di sekolah. SEFT memandang manusia sebagai makhluk spiritual yang mempunyai pengalaman duniawi, bukan sebagai makhluk duniawi yang memiliki pengalaman spiritual. Tujuan teknik ini adalah untuk menolong orang yang mengalami penderitaan psikis maupun fisik. Prosedur yang ditempuh melalui tiga tahap, set up, tune in, dan tapping. Sejajar dengan relaksasi, dianetik, maupun asosiasi bebas, penulis menyimpulkan bahwa SEFT dapat diterapkan konsenlor dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah
HUBUNGAN ANTARA SELF-CONTROL DAN SELF-EFFICACY DENGAN KECENDERUNGAN PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA
Abdul Muhid,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah ada hubungan antara self control, dan self efficacy dengan kecenderungan perilaku prokrastinasi akademik. Dengan pendekatan kuantitatif-korelatif, metode penelitian ini akan diperoleh signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini membuktikan kembali teori yang menyatakan bahwa faktor-faktor kepribadian seperti self control dan self efficacy sangat berperan untuk menghindari terjadinya perilaku prokrastinasi akademik. Sebab semakin baik self control dan self efficacy seorang mahasiswa maka semakin rendah kemungkinan seorang mahasiswa untuk berperilaku prokrastinasi akademik, sebaliknya semakin rendah self control dan self efficacy seorang mahasiswa maka semakin besar kemungkinan seorang mahasiswa untuk berperilaku prokrastinasi akademik.
PENERAPAN STRATEGI KONSELING SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESI
Ditia Pramitha Sari, ;
Muhari,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini ingin mengetahui penerapan strategi konseling self management untuk mengurangi perilaku agresi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menggunakan rancangan penelitian pre-test post-test one group design dengan memberikan perlakuan berupa penerapan strategi self management. Perlakuan diberikan kepada 7 orang siswa kelas XI.IS-1 yang memiliki perilaku agresi tinggi Metode pengumpulan data yang digunakan adalah skala psikologi, observasi, dan wawancara. Skala psikologi untuk mengungkap perilaku agresi, observasi untuk mengungkap apakah responden dapat melaksanakan strategi self management, dan wawancara untuk mengungkap apakah mereka senang dengan pelaksanaan strategi konseling tersebut. Analisis data yang digunakan adalah uji tanda (sign test). Hasil analisis data menyatakan terdapat penurunan perilaku agresi antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan. Dengan demikian dapat disimpulkan, penerapan strategi self management dapat digunakan untuk membantu menurunkan perilaku agresi. Temuan lain menyatakan, siswa dapat melaksanakan trategi self management dengan baik dan mereka senang melaksanakan strategi konseling tersebut
PENERAPAN STRATEGI MODELING SIMBOLIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS
Lilik Nursilowati, ;
Hadi Warsito,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan strategi modeling simbolis untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas. Penelitian ini menggunakan rancangan pre- eksperimental berupa one group pretest-postest design. Subjek penelitian ini adalah siswa yang memiliki skor keterampilan berbicara rendah dan didapatkan 8 orang siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah uji jenjang-bertanda Wilcoxon. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa penerapan strategi modeling simbolis dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa di kelas
KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA
Dinar Mahdalena Leksana 1, ;
Titin Indah Pratiwi,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas layanan bimbingan kelompok topik tugas untuk meningkatkan pemahaman pemilihan program penjurusan siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pre-test post-test one group design. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa kelas X-c yang memiliki tingkat pemahaman pemilihan program penjurusan rendah. Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket pemahaman pemilihan program jurusan yang mengukur tingkat pemahaman pemilihan program jurusan siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji jenjang bertanda Wilcoxon (Wilcoxons Signed Rank Test) yang tergolong dalam statistik non parametrik. Dengan taraf signifikan 5 % dan N = 8 menunjukkan adanya perbedaan skor antara sebelum dan seudah perlakuan bimbingan kelompok topik tugas. Jadi Hipotesis yang diajukan peneliti Terdapat perbedaan yang signifikan skor pemahaman pemilihan program penjurusan antara sebelum dan sesudah penerapan bimbingan kelompok dengan topik tugas dapat diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok dengan topik tugas efektif digunakan untuk meningkatkan pemahaman pemilihan program penjurusan.
PENGARUH PENERAPAN KOMBINASI MUSIK KLASIK DAN LATIHAN RELAKSASI UNTUK MENURUNKAN STRES PADA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA INTENSIF TARUNA PEMBANGUNAN SURABAYA
Dewi Setyaningsih, ;
Tamsil Muis,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini dilakukan untuk menguji penerapan kombinasi musik klasik dan latihan relaksasi untuk menurunkan stres.Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 2 SMA Intensif Taruna Pembangunan Surabaya yang teridentifikasi mengalami stres. Subyek penelitian ini diperoleh dari populasi yang berjumlah 30 siswa. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dan jenis penelitian ini adalah penelitian pre-ekperimental dengan jenis pre-test dan post-test. Analisis yang digunakan adalah uji tanda yang tergolong dalam statistic non parametric. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket untuk memperoleh data tentang tingkat stres. Dari hasil pre-test melalui angket, diketahui subyek 8 siswa yang mendapat skor stres tinggi. Setelah diadakan analisis data menggunakan tes tanda, dapat diketahui bahwa ñ=0.004 lebih kecil dari á sebesar 5%=0.05. Artinya setelah melakukan perlakuan kombinasi musik klasik dan latihan relaksasi, siswa yang sebelumya memiliki tingkat stres tinggi, kini tingkat stresnya menjadi turun. Berarti siswa telah mengalami penurunan tingkat stres. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan kombinasi musik klasik dan latihan relaksasi efektif untuk menurunkan stres.
KONSELING KELOMPOK BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR DI RUMAH
Balinda Ahaddini, ;
Retno Tri Hariastuti,
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Vol 10, No 1 (2009)
Publisher : Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji keefektifan penerapan konseling kelompok behavioral dalam meningkatkan disiplin belajar di rumah. Penelitian ini menggunakan rancangan pre-eksperimen berupa one group pre-test and post-test design. Subjek dalam penelitian ini 6 orang siswa kelas X-3 SMA Negeri Kesamben Jombang dengan skor disiplin belajar yang rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik non parametik dengan uji tanda (sign test). Hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada skor disiplin belajar di rumah antara sebelum dan sesudah perlakuan. Dengan menggunakan taraf kesalahan 5% diketahui harga ñ = 0,016, sehingga hipotesis penelitian diterima dan dapat disimpulkan bahwa konseling kelompok behavioral merupakan pendekatan yang efektif untuk membantu siswa meningkatkan disiplin belajar di rumah.