Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skor motivasi belajar siswa berprestasi kurang (underachiever) pada siswa kelas X D SMA Negeri 3 Tuban antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan konseling kelompok realita.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian one group pre-test and post testdesign. Subjek penelitian ini adalah 6 siswa kelas X-D SMA Negeri 3 Tuban yang terkategori memiliki motivasi belajar rendah dan berprestasi kurang (Underachiever)Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data motivasi belajar kurang dan siswa berprestasi kurang (underachiever) adalah metode dokumentasi, angket dan metode wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik statistik non parametric dengan uji tanda. Dari hasil analisis menggunakan uji tanda diketahui ñ = 0,016 lebih kecil dari á = 0,05 menunjukkan adanya perbedaan skor motivasi belajar siswa berprestasi kurang (underachiever)antara sebelum dan sesudah penerapan konseling kelompok realita. Skor motivasi belajar rendah siswa berprestasi kurang (underachiever) berkurang setelah adanya perlakuan. Maka dapat disimpulkan bahawa penerapan konseling kelompok realita dapat digunakan untuk membantu meningkatkan motivasi belajar siswa berprestasi kurang (underachiever) siswa kelas X-D SMA Negeri 3 Tuban. Dan sebagai data tambahan, dari hasil angket tentang motivasi belajar rendah siswa berprestasi kurang (underachiever) , diketahui bahwa kebanyakan sebab siswa kurang termotivasi belajar dan berprestasi kurang karena masalah pribadi dan masalah sekolah. Dari hasil wawancara dengan guru BK, dapat diketahui sebab siswa motivasi rendah dan mengalami siswa berprestasi kurang (underachiever) adalah karena memiliki masalah ipribadi ajakan teman untuk tidak mengikuti kelas/pelajaran, dan masalah sekolah khususnya cara mengajar guru atau tidak suka dengan guru,dan lain sebagainya. Dan dari hasil angket angket evaluasi pemberian perlakuan diketahui bahwa antusias siswa dalam mengikuti kegiatan konseling kelompok juga sangat tinggi, mereka merasa senang dan banyak mengambil manfaat dari kegiatan tersebut
Copyrights © 2010