Bahasan
penjumlahan dan pengurangan sampai bilangan 100 merupakan salah satu dasar
pembelajaran mental aritmatika di kelas-kelas rendah sekolah dasar. Beberapa
tahun ini, para matematikawan di beberapa negara berkembang, seperti Belanda,
telah meneliti penggunaan model mental aritmatika baru untuk mengajarkan
penjumlahan dan pengurangan di sekolah dasar, yaitu dengan garis bilangan
kosong. Artikel ini tidak menggambarkan pembelajaran penjumlahan dan
pengurangan itu sendiri, tetapi lebih menekankan pada penggunaan garis bilangan
kosong yang nampaknya menjadi sebuah model yang sangat kuat untuk pembelajaran
penjumlahan dan pengurangan sampai 100 bagi siswa sekolah dasar, karena
memiliki beberapa keunggulan. Di Indonesia sendiri, penelitian tentang
penggunaan garis bilangan kosong masih belum terdengar. Oleh sebab itu, dalam
tulisan ini hasil-hasil penelitian yang dikemukakan merupakan hasil yang
diambil dari negara lain. Dengan demikian, dapat dijadikan gambaran umum untuk
disesuaikan dengan pembelajaran matematika bagi siswa-siswa sekolah dasar di Indonesia
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2005