Padma
Vol 6, No 2 (2012)

BEDAYA SEBAGAI PRODUK TARI ISTANA JAWA (TELAAH HISTORIS DAN SIMBOLIS)

Eko Wahyuni Rahayu, (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Feb 2012

Abstract

Tari Bedaya dikenal umum sebagai salah satu produk tari istana (keraton) Jawa yakni Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Mangkunegaran Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta, dan Keraton Paku Alaman Yogyakarta. Keempat keraton tersebut semuanya berada di Jawa Tengah, dan merupakan perpecahan atau kelanjutan dari Keraton Mataran (Mataram Islam) yang didirikan oleh Panembahan Senopati. Tari Bedaya merupakan jenis tari puteri dalam bentuk koreografi kelompok, biasanya dibawakan oleh sembilan penari, dengan tema percintaan, perjuangan, peperangan. Wujud tarinya lemah gemulai dengan tata rias busana yang semuanya seragam, serba gemerlapan penuh keelokan dan keagungan. Rias dan busana Tari Bedaya dibuat seragam tanpa ada perbedaan antara penari satu dengan lainnya memiliki maksud supaya ”samun” (samar), karena pada dasarnya kehidupan manusia berasal dari samar. Selain itu secara lahiriah supaya tidak menimbulkan kecemburuan/watak iri (Brongtodiningrat, 1982:17). Tari Bedaya diiringi dengan ensambel musik gamelan, dan tempat pementasannya di pendapa.

Copyrights © 2012