Analisa terhadap proses pengupasan mete di Desa Badas yang dilakukan secara manual menggunakan kacip menunjukkan masalah ergonomi dan produktivitas. Masalah ergonomi berdasarkan hasil pengukuran REBA (Rapid Entire Body Position) pada skor 11 hingga 15 yang tindakan perbaikan sekarang. Sedangkan masalah produktivitas ditunjukkan dengan variasi output yang dihasilkan antar pekerja. Prosedur perancangan dan pengembangan produk dengan metode QFD (Quality Function Deployment) dan value engineering dilakukan untuk menghasilkan desain alat pengupas mete dengan value tertinggi. Metode value engineering menjadi bagian dari proses perancangan produk, tujuannya adalah untuk memilih konsep alat yang mempertimbangkan function dan biaya. Dari hasil tersebut didapatkan alat dengan material pisau stainless steel, material rangka meja besi, material alas meja triplek, dan bentuk pisau horizontal. Konsep tersebut memiliki value 1,142 dengan function 3,49 dan biaya Rp 1.097.374. Hasil pemilihan konsep diwujudkan dalam bentuk prototipe untuk diuji coba. Prototipe dibuat dengan desain dan ukuran sesuai konsep. Pengujian terhadap prototipe dilakukan kepada operator pengupas mete dengan posisi kerja yang lebih baik dari sebelumnya. Hasil tersebut ditunjukkan dengan skor REBA yang lebih kecil yaitu 6.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019