Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis alat ukur dalam transaksi beras dengan cara konvensional; untuk mengetahui sejarah dan alasan penggunaan alat ukur dalam transaksi beras dengan cara konvensional di Pekan Pangururan; Untuk mengetahui perbandingan validitas alat ukur dalam transaksi beras dengan cara konvensional di Pekan Pangururan; Untuk mengetahui distorsi pada pembeli dan penjual dalam transaksi beras dengan cara konvensional; Untuk mengetahui sikap penjual dan pembeli pada transaksi beras secara konvensional. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel penjual dan 30 sampel pembeli. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, dan metode analisis likert. Hasil penelitian menunjukkan jenis alat ukur yang digunakan dalam transaksi beras dengan cara konvensional di Pekan Pangururan adalah tumba; Alat ukur Tumba sudah digunakan di pangururan sejak tahun 1960; Validitas alat ukur dalam transaksi beras dengan cara konvensional di Pekan Pangururan adalah rendah; Sebagian besar alat ukur tumba mengalami distorsi; Sikap penjual dan pembeli terhadap penggunaan alat ukur dalam transaksi beras dengan cara konvensional adalah positif. Kata Kunci : alat ukur, konvensional, beras, distorsi, validitas, sikap.
Copyrights © 2018