Penelitian ini bertujan untuk mengetahui kemampuan calon-calon Katekis dalam mengolah kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas yang ada dalam dirinya. Dengan demikian pengalaman kecewa, marah dan ditolak menjadi peluang menumbuhkan sikap positif dan optimisme untuk membangun kinerja yang lebih berkualitas dan berdaya guna. Pola pengajaran Yesus dan sikap Yesus dalam menghadapi serta mengatasi kesulitan dan penderitaan menjadi cermin bagi para Katekis untuk mengoptimalkan pelayanan dan pewartaannya dalam tugas perutusan. Kemampuan para Katekis mengolah kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitas menjadi pilar karakter Katekis yang berkualitas dan bidangnya. Katekis yang kurang terampil dalam mengolah kecerdasan emosional dan kecerdasan adversitasnya dapat menghambat perkembangan pribadi dan memandang tantangan serta kesulitan menjadi beban dan penderitaan sehingga menghambat perkembangan diri dan mutu pelayanan kurang optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018