Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
Vol 2, No 2 (2019): Pendidikan Sejarah abad 21

Nilai-Nilai Nasionalisme Perjuangan Hassan Basry sebagai Sumber Belajar Sejarah

Syaharuddin, Syaharuddin - (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 May 2019

Abstract

Nasionalisme Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi yang diantaranya ditandai dengan semakin tingginya angka korupsi baik di kalangan pejabat pusat maupun daerah; eksploitasi terhadap alam (SDA) secara massif yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat; dan semakin tingginya sikap intoleransi yang mengarah kepada disintegrasi bangsa. Di sisi lain, kurang optimalnya kemampuan guru sejarah dalam memanfaatkan sumber-sumber lokal, seperti peran Hassan Basry dalam mempertahankan kemerdekaan di Kalimantan Selatan yang  berimplikasi terhadap rendahnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap sejarah lokalnya. Hassan Basry adalah tokoh pejuang pada periode revolusi fisik (1945-1949) yang memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan di bumi Lambung Mangkurat. Pernyataan “Proklamasi 17 Mei” di Kandangan oleh Hassan Basry, mengandung nilai nasionalisme yang memiliki fungsi strategi terhadap pembentukan karakter bagi peserta didik melalui pembelajaran sejarah. Pernyataan tersebut mengandung nilai-nilai nasionalisme yang sangat penting diinternalisasikan dan ditransformasikan kepada peserta didik sebagai sumber belajar sejarah. Nilai nasionalisme Hassan Basry tidak berhenti pada periode revolusi fisik, tapi berlanjut hingga pascarevolusi fisik, yakni menggagas dan menjadi presiden (rektor) pertama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) (1958).

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

historia

Publisher

Subject

Humanities Education Social Sciences

Description

Focus and Scope 1. Learning History at school 2. Learning History in college 3. History education curriculum 4. Historical material (local, national, and world history) 5. History of education 6. Historical material in social ...