Zuriat
Vol 22, No 1 (2011)

PENGARUH KONSENTRASI CO2 TERHADAP RESPON FOTOSINTESIS GENOTIPE KEDELAI YANG BERBEDA DALAM KAPASITAS BINTIL AKAR

Mochamad Arief Soleh (Unknown)
Makie Kokubun (Unknown)



Article Info

Publish Date
14 Sep 2015

Abstract

Peningkatan konsentrasi CO2 [CO2] di atmosfer akan terus berlangsung sehingga akan mempengaruhi produksi tanaman di masa depan. Peningkatan [CO2] tersebut dapat meningkatkan laju fotosintesis tanaman, sekaligus mempengaruhi hasil tanaman khususnya pada tanaman dengan tipe fotosintesis C3 misalnya kedelai. Kedelai kultivar Enrei (normal-nodulation) dan kultivar Enb01 (super-nodulation) telah ditanam di dalam pot dan ditempatkan di dua rejim [CO2] yang berbeda yakni [CO2] normal (380 ppm) dan [CO2] tinggi (580 ppm). Tanpa melihat perbedaan genotipe, laju fotosintesis kedelai pada level jenuh PPFD (Photosynthetic Photon Flux Density) (1500 µmolm-2s-1) di rejim [CO2] tinggi cenderung lebih tinggi dibanding rejime [CO2] normal pada fase awal tumbuh (sebelum berbunga) 42 dan 57 hari setelah tanam (HST). Sedangkan laju fotosintesis kedelai di rejim [CO2] normal cenderung lebih tinggi pada fase dewasa (sedang berbunga) umur 76 HST. Hal ini memperlihatkan adanya penurunan laju fotosintesis (down-regulation) pada tanaman kedelai umur dewasa (76 HST) di rejim [CO2] tinggi. Hasil pengamatan fotosintesis pada umur 57 HST pada level PPFD yang berbeda (0-1500 µmolm-2s-1) memperlihatkan peningkatan laju fotosintesis seiring meningkatnya radiasi cahaya. Sedangkan laju fotosintesis pada umur dewasa (76 HST) menjadi stagnan seiring meningkatnya radiasi cahaya. Oleh karena itu rejime [CO2] tinggi menstimulasi penurunan laju fotosintesis tanaman kedelai pada umur dewasa (76 HST) yakni pada saat pembungaan. Perbedaan genotip kedelai dalam kapasitas bintil akar tidak menunjukkan pengaruh terhadap laju fotosintesis.

Copyrights © 2011