JURNAL SAINS PERTANIAN EQUATOR
Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017

KAJIAN MIKROBIA PELARUT FOSFAT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA ROBAN, KOTA SINGKAWANG

Shalleh, Muhammad (Unknown)
Sagiman, Saeri (Unknown)
Sulakhudin, Sulakhudin (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Oct 2017

Abstract

KAJIAN MIKROBIA PELARUT FOSFAT PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN DI DESA ROBAN, KOTA SINGKAWANG Muhammad Shalleh(1), Saeri Sagiman(2), Sulakhudin(2) (1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf  Pengajar dari Program Studi Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAKFosfat (P) merupakan unsur hara esensial kedua setelah nitrogen yang berperan penting pada pertumbuhan tanaman. Ketersedian P di dalam tanah rendah oleh karena mudah terikat oleh unsur lain Fe, Al, Ca dan Mg. Beberapa mikrobia mampu melarutkan P sehingga peranannya sangat penting dalam budidaya tanaman. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah populasi mikrobia pelarut fosfat (MPF), mengidentifikasi jenis serta kemampuannya dalam melarutkan fosfat yang diisolasi dari beberapa penggunaan lahan yakni lahan hutan sekunder, lahan pasca penambangan emas tanpa izin (PETI) tanpa tanaman dan lahan pasca PETI yang ditanami kelapa sawit di Desa Roban, Kota Singkawang. Isolasi MPF dilakukan  menggunakan media pikovskaya Ca3(PO4)2 dan FePO4 sebagai sumber P. Penghitungan kepadatan MPF dengan metode cawan hitung (total plate count). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya ditemukan bakteri pelarut fosfat (BPF) pada sumber P Ca3(PO4)2 yakni isolat SP1, SP2,SP3, SP4 dan SP5. Cendawan pelarut fosfat (CPF) ditemukan pada sumber P media pikovskaya ikatan Ca3(PO4)2 dan FePO4. Isolat CPF Ca3(PO4)2 yakni SP1, SP2 dan SP3. Isolat CPF FePO4 yakni SP10.1 dan SP10.2. Isolat BPF yang memiliki indeks pelarutan P terbesar adalah SP1 sebesar 69 mm2. Isolat CPF Ca3(PO4)2 memiliki indeks pelarutan terbesar adalah SP3 sebesar 105 mm2 sedangkan pada isolat CPF FePO4 adalah SP10.1 sebesar 46 mm2. Kepadatan populasi BPF menurun setelah adanya kegiatan PETI sedangkan populasi cendawan meningkat di lokasi pasca PETI tanpa tanaman.Kata kunci : Fosfat, hutan sekunder, sawit, bakteri, cendawan. 

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

jspp

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Earth & Planetary Sciences Economics, Econometrics & Finance Environmental Science

Description

Jurnal Sains Pertanian Equator is open access, academic, citation indexed, and blind peer-reviewed journal. It covers original research articles, review, and short communication on diverse topics related to agriculture science. We accept submission from all over the world. All submitted articles ...