Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Vol. 25 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia

Studi Pengembangan Jagung Berkelanjutan melalui Integrasi dengan Sapi di Tuban, Jawa Timur

Suwarto Suwarto (Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680)
Iwan Prihantoro (Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680)



Article Info

Publish Date
30 Jan 2020

Abstract

Biji-bijian dan daging adalah dua komoditas penting di Indonesia. Jawa Timur adalah sentra produksi utama kedua komoditas tersebut sehingga perlu diusahakan keberlanjutannya. Permasalahan dalam produksi jagung adalah peningkatan harga input pupuk anorganik dan keterbatasan ketersediaan bahan tersebut. Permasalahan produksi ternak adalah keterbatasan pakan. Biomas batang, daun, kelobot, dan tongkol sebagai produk samping jagung dapat digunakan menjadi pakan ternak. Sebaliknya, kotoran sapi dapat digunakan sebagai sumber pupuk. Integrasi kedua sistem ini menjadi peluang untuk keberlanjutan produksi. Studi ini dilakukan untuk mengetahui keberlanjutan produksi jagung dan sapi di Tuban, Jawa Timur melalui penentuan skala dan tingkat keterpaduan integrasi. Survei terhadap 23 orang petani anggota Kelompok Tani Makaryo, Desa Waleran, Kecamatan Grabagan dilakukan untuk mengetahui pengusahaan jagung dan sapi. Untuk mengetahui efisiensi pemupukan, di lahan kelompok tani dilakukan penelitian dengan menggunakan empat dosis urea, yaitu 0, 100, 200, dan 300 kg/ha, dengan pupuk dasar 300 kg NPK Phonska dan 10 ton pupuk kandang. Skala integrasi yang dapat dilaksanakan oleh satu rumah tangga petani adalah 1 ha jagung dengan 2 ekor sapi dengan tingkat keterpaduan ekologis 1,1; ternak sapi memasok pupuk kandang untuk 1,1 ha kebun jagung. Penggunaan urea sebanyak 200 kg menghasilkan biji sebanyak 6.890 kg dan penerimaan tertinggi sebesar Rp21.288.000. Urea dihemat 100 kg ha-1 atau 9.651 ton untuk luas tanaman jagung 96.505 ha/tahun di Tuban. Secara ekonomis, integrasi peternakan sapi dengan kebun jagung dapat menghemat input luar sebanyak Rp230.000/ha atau Rp20.651 miliar/tahun. Pertanian jagung yang terintegrasi dengan sapi dapat mewujudkan pertanian berkelanjutan bermasukan luar rendah. Kata kunci: bermasukan luar rendah, biomas, integrasi, pakan, pupuk kandang

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JIPI

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Artikel yang dimuat meliputi hasil-hasil penelitian, analisis kebijakan, dan opini-opini yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas, seperti agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit tanamam, ilmu kehewanan, kedokteran veteriner, keteknikan pertanian, teknologi industri, teknologi pangan, ilmu ...