Tolak ukur keberhasilan pembangunan kota dinilai dari kemampuan pemerintah mengikis ketimpangan sosial seperti menekan jumlah pengangguran, pemberantasan kemiskinan, dan menguntungkan warga pribumi yang selama ini hanya menjadi penonton. âPembangunan kota berhasil apabila tidak keluar dari jati diri bangsa. Membangun kota tidak boleh dengan gaya âtambal-sulamâ. Kota harus dirancang sesuai peruntukkannya. Atau, dibentuk karakteristik khusus yang diinginkan, sesuai fungsinya. Keberadaan kotaâkota di Indonesia yang seharusnya mendukung pertumbuhan nilai â nilai budaya lokal justru terjebak dalam budaya massal. Karena diakui atau tidak nilai â nilai budaya itulah yang pada akhirnya akan membentuk karakter dan identitas sebagai sebuah bangsa.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013