Latar  Belakang. Formaldehid  banyak  disalahgunakan  sebagai  bahan pengawet makanan dan beredar luas dimasyarakat.. Penggunaan formaldehid berlebihan dapat menyebabkan kerusakan berbagai jaringan, termasuk otak. Metodologi. Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap posttest only control group design. Dua puluh lima tikus jantan galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kontrol normal (K(N)); perlakuan 1 (P1); perlakuan 2 (P2); perlakuan 3 (P3); dan perlakuan 4 (P4). Kelompok perlakuan diberikan akuades 1,5 ml, formaldehid dosis 25, 50, 100, dan 200mg/kgBB selama 14 hari. Setelah perlakuan, hewan coba dimatikan dan dibuat preparat histologi otak dengan pewarnaan Hematoksilin- Eosin. Pengamatan dilakukan dengan mikroskop cahaya pada perbesaran objektif 40x. Variabel data adalah rerata jumlah sel piramidal normal dan rusak. Data dianalisis menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan Post hoc Mann- Whitney Test. Hasil. Analisis menunjukkan terdapat penurunan signifikan rerata jumlah sel piramidal normal dan peningkatan signifikan rerata jumlah sel piramidal rusak pada kelompok perlakuan terhadap kelompok kontrol normal setelah pajanan formaldehid akut per oral. Perubahan gambaran sel piramidal yang ditemukan berupa penyusutan badan sel, piknosis nukleus, hilangnya substansi Nissl dan sitoplasma eosinophilia. Kesimpulan. Pajanan formaldehid akut per oral menyebabkan perubahan gambaran sel piramidal pada korteks serebri.
Copyrights © 2017