JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 6, No 2 (2019): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2019

DRAIN SPACING PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI DAERAH RAWA PUNGGUR BESAR

Wahyuningtyas, Wuri Kusuma (Unknown)
Herawati, Henny (Unknown)
Nurhayati, - (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2019

Abstract

Pengelolaan air pada lahan rawa pasang surut bertujuan untuk menjamin ketersediaan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman dan membuang air hujan kelebihan dari lahan pertanian. Drain spacing atau jarak antar saluran adalah salah satu cara untuk mengatur tinggi muka air di lahan pertanian yang harus diperhitungkan dengan baik, agar seluruh lahan rawa pasang surut mendapatkan tinggi muka air tanah yang ideal untuk pertumbuhan tanaman. Data primer pada penelitian ini adalah tinggi muka air tanah, tinggi pasang surut di Sungai Pinang, tinggi muka air di saluran kuarter, koefisien konduktivitas hidraulik, dimensi saluran tersier dan kuarter, curah hujan, dan temperatur. Jenis tanah pada lokasi penelitian adalah tanah lempung dimana nilai koefisien konduktivitas hidrauliknya adalah 4,798 × 10-8 meter/detik. Temperatur pada lokasi penelitian berkisar antara 24°C - 37,5°C dengan curah hujan rata-rata sebesar 5,746 × 10-8 meter/detik dan evapotranspirasi rata-rata sebesar 3,912 × 10-6 meter/detik. Hubungan fluktuasi muka air tanah dan muka air baik di Sungai Pinang maupun di saluran kuarter adalah linier. Jarak antar saluran kuarter yang ada di lokasi penelitian adalah 22 meter sedangkan jarak antar saluran kuarter optimal yang diperlukan oleh tanaman langsat dan manggis adalah 20 meter. Maka, jarak antar saluran kuarter harus diperpendek agar tanaman tahunan, yaitu langsat dan manggis dapat tumbuh optimal yang memerlukan kedalaman muka air tanah 1 meter di bawah muka tanah.Kata kunci: Jarak antar saluran, muka air tanah, tanaman tahunan.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...