Kota Pontianak sebagian besar penduduk nya belum memiliki IPAL yang dapat mengakibatkan tingginya tingkat pencemaran di Kota Pontianak. Kondisi ini dipengaruhi oleh biaya pembuatan IPAL yang mahal, keterbatasan lahan dan harga tanah yang mahal. Berdasarkan fakta tersebut, pemerintah kota perlu melakukan perencanaan lebih mendalam terhadap perencanaan sanitasi perkotaan khususnya air limbah. Grouping IPAL komunal sistem gravitasi merupakan salah satu konsep pemecahan masalah limbah dengan memperhatikan 7 parameter yaitu ketinggian rumah, jarak antara rumah, pola kavling tanah, ketinggian genangan air, jarak rumah ke batas tanah, perkerasan antara bangunan dan batas tanah serta jumlah keluarga dalam satu keluarga. Data primer yang terkumpul selanjutnya disimulasikan dan dihitung menggunakan metode Fuzzy Logic. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pola grouping IPAL yang dapat diterapkan pada objek penelitian yaitu dengan pola 4 rumah 1 IPAL, 5 rumah 1 IPAL dan 2 rumah 1 IPAL. Tingkat keberhasilan pembuatan grouping IPAL sangat di pengaruhi jarak rumah kebatas tanah, jenis perkerasan dan pola kavling yang teratur. Grouping IPAL lebih mudah untuk dilakukan dengan bangunan yang bersebelahan atau berdekatan. Kata kunci: IPAL komunal, grouping IPAL, sistem gravitasi, Fuzzy Logic
Copyrights © 2016