Komunikasi pada masa transisi pelayanan di rumah sakit merupakan titik kritis dalam manajemen keselamatan pasien. Unit Gawat Darurat rumah sakit merupakan ujung tombak dan pintu masuk pelayanan dengan intensitas pelayanan yang tinggi, sehingga mempunyai potensi insiden yang tinggi pula. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi proses timbang terima untuk mengembangkan model form timbang terima sehingga meningkatkan kualitas komunikasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif  dengan cara melakukan observasi, membagikan kuisioner,  dan diskusi dengan subjek penelitian. Observasi dilakukan pada tiga setting transisi pelayanan yaitu UGD, Kamar Bersalin dan Rawat Inap. Wawancara dan diskusi dilakukan responden Dokter UGD. Hasil observasi menunjukkan proses timbang terima yang belum baku terutama komponen informasi yang disampaikan sehingga mengakibatkan potensi insiden keselamatan pasien. Hasil diskusi kelompok mengidentifikasi komponen atau aspek penting yang harus dikomunikasikan pada proses timbang terima yang meliputi laporan kondisi dan perkembangan keseluruhan pasien, peralatan penunjang (inventaris peralatan) termasuk stok obat, serta kondisi pada unit terkait yang juga merupakan bagian dari tanggung jawab Dokter Jaga IGD. Format timbang terima yang dikembangkan merupakan timbang terima pada tingkat unit, sesuai dengan tanggungjawab Dokter Jaga.Kata Kunci: Keselamatan pasien, komunikasi, timbang terima
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014