Jurnal Pendidikan Sains
Vol 2, No 3: September 2014

"Diklastri" Model As Alternative to Improve the Quality of Vocational High School Graduates

Yoto Yoto (Jurusan Teknik Mesin-Universitas Negeri Malang)



Article Info

Publish Date
27 Mar 2015

Abstract

Model “Diklastri” Sebagai Alternatif Meningkatkan Mutu Lulusan SMK Abstract: Link and match policies implemented by SMK with various shapes and models. “Industrial Education Class “ model is one form of manifestation of the link and match policy, which is a model of the implementation of vocational education is arranged and agreed upon by the school and industry. Students receive education in schools in the form of normative subjects, adaptive and basic vocational. While in industry, students working directly in the field carrying out appropriate jobs in the industry. Education system arranged in layers with the block system, planned, implemented, and supervised by the school and industry separately or together. This model combines the learning-oriented vocational training in schools and learning experiences related to working in the industry. Work learning experience provided to students must be in accordance with the program of study and career goals of students. The integration of vocational training in the school and experience working in the industry will form the character of students to be responsible, disciplined and enjoys the work, so that “Industrial Education Class” model able to improve the quality of vocational graduates.Key Words: industrial class, quality of graduates, SMK Abstrak: Kebijakan link and match  dilaksanakan olek SMK dengan berbagai ragam bentuk dan model. Model “Pendidikan Kelas Industri” adalah salah satu bentuk perwujudan dari kebijakan link and match, yaitu suatu model pelaksanaan pendidikan kejuruan yang diatur dan disepakati oleh sekolah dan industri. Peserta didik  menerima pendidikan di sekolah berupa mata pelajaran normatif, adaptif dan dasar kejuruan. Sedangkan di industri peserta didik bekerja langsung di lapangan sesuai pekerjaan yang ada. Sistem pendidikan diatur secara berlapis dengan sistem blok, direncanakan, dilaksanakan dan disupervisi oleh sekolah dan industri secara terpisah atau bersama-sama. Model ini memadukan antara pembelajaran yang berorientasi pada latihan kerja di sekolah dan pengalaman belajar dengan bekerja di industri. Pengalaman belajar dan bekerja yang diberikan kepada peserta didik harus sesuai dengan program studi dan tujuan karir peserta didik. Keterpaduan pengalaman latihan kerja di sekolah dan bekerja di industri akan membentuk karakter peserta didik untuk bertanggung jawab, disiplin dan menyenangi pekerjaan, sehingga model “Pendidikan Kelas Industri” mampu me-ningkatkan mutu lulusan SMK.  Kata kunci: kelas industri, mutu lulusan, SMK

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

jps

Publisher

Subject

Education

Description

Jurnal Pendidikan Sains (JPS) terbit 4 (empat) kali setahun pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember, berisi artikel-artikel tentang pendidikan sains baik ditulis dalam bahasa Indonesia maupun asing. Artikel yang dimuat berupa hasil penelitian dan hasil pemikiran. Jurnal Pendidikan Sains ...