Proses pengupasan mete dan pengeluaran biji mete dilakukan secara manual. Biji mete dikupas satu persatu dengan menggunakan kacip, kemudian dikuluarkan dari cangkangnya menggunakan cukit. Stasiun kerja pengupas mete sangat segerhana. Umumnya mereka bekerja dengan duduk di kursi rendah, hanya beberapa yang bekerja pada kursi yang agak tinggi. Selama proses pengupasan ini terdapat keluhan dari pekerja mengenai rasa sakit pada beberapa bagian tubuh akibat proses pengupasan mete. Keluhan fisik yang dialami berupa rasa sakit ini terjadi pada jaringan musculoskeletal (musculoskeletal tissue). Didapati bahwa proses kerja yang tidak ergonomis dan alat yang sifatnya manual (kacip dan cukit) diduga menjadi penyebab keluhan fisik tersebut. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan postur kerja untuk menilai risiko dan keluhan muskuloskeletal (musculoskeltal disorders) yang dialami anggota tubuh dikarenakan posisi kerja yang tidak ergonomis. Metode yang digunakan adalah REBA (Rapid Entire Body Assessment). Ditentukan dua jenis operasi kerja yaitu mengupas mete dan mengeluarkan biji mete yang diamati pada tiga orang pekerja. Hasil penilaian REBA diketahui bahwa posisi kerja mengupas mete berada pada skor 12-14 dan mengeluarkan mete berada pada skor 13. Skor ini menunjukkantingkat aksi 4 yang artinya risiko pekerjaan sangat tinggi sehingga perlu segera diberikan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang nantinya dilakukan adalah perbaikan metode kerja yang dapat mengurangi risiko pada badan, leher, kaki, lengan atas, lengan bawah dan pergelangan tangan
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018