Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemanasan terhadap karakteristik selulosa kulit buah kakao yang dihasilkan dan untuk mengetahui persen rendemen ekstraksi selulosa kulit buah kakao. Penelitian ini menggunakan metode delignifikasi menggunakan pelarut NaOH 12%. Adapun uji yang dilakukan seperti uji Organoleptik dengan hasil yang diperoleh selulosa kulit buah kakao yang putih dan tidak berasa. Sampel s1 dengan lama pemanasan 2 jam diperoleh rendemen selulosa sebesar 20,23 %, sampel s2 dengan lama pemanasan 3 jam diperoleh rendemen sebesar 19,27 % dan sampel s3 dengan lama pemanasan 4 jam diperoleh rendemen sebesar 18,02 %. Uji bilangan gelombang menggunakan FTIR diperoleh hasil ketiga sampel memiliki gugus yang terdapat pada selulosa yaitu vibrasi ulur OH (3200- 3500), ulur CH(2850-3000) & ulur C=O (1650-1780). Nilai pH sampel s1, s2 & s3 berturut-turut yaitu 6,22 ; 6,21 & 6,07. Ketiga sampel telah memenuhi kriteria pH yang ditentukan olehUnited State Pharmacopeia(USP). Uji susut pengeringan untuk sampel s1, s2, s3 berturut-turut dipeoleh hasil 13,94 (%), 2,34 (%) & 1,28 (%). Sampel s2 dan s3 memenuhi kriteria USP yaitu selulosa dengan susut pengeringan <7 (%). Hasil uji kadar abu untuk sampel s1, s2 & s3 berturut-turut yaitu 2,1; 1,42; & 1,1. Ketiga sampel belum memenuhi standar USP yang menetapkan kadar abu<0,1 % karena pelarutan mineral oleh NaOH belum maksimal. Uji kelarutan untuk sampel s1, s2, & s3 diperoleh hasil 2,62; 1,02 & 0,2 %. Hanya sampel s3 yang memenuhi kriteria USP. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lama pemanasan 4 jam merupakan waktu terbaik untuk mengesktraksi selulosa limbah kulit kakao
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019