ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) adalah anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental, ketidakmampuan belajar, gangguan emosi atau perilaku, hambatan fisik, hambatan berkomunikasi, autisme, traumatic brain injuiry, hambatan pendengaran, dan hambatan pengelihatan. Tunarungu memiliki arti ketidakmampuan sesorang dalam menerima informasi melalui pendengaran, dari yang mengalami ketidakmampuan taraf ringan hingga taraf yang sangat berat (tuli total). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya dan hambatan guru dalam menangani anak tunarungu di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh.          Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang guru SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh, yang meliputi 1 orang guru kelas I, 1 orang guru kelas II, orang guru kelas III, dan 1 orang guru kelas V. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upaya Guru Dalam Menangani Anak Tunarungu Di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh secara keseluruhan sudah baik dan optimal hal tersebut dapat dilihat berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Upaya guru dalam menangani anak tunarungu di lingkungan sekolah dilakukan dengan cara memberikan arahan kepada siswa sedangkan dalam proses belajar dilakukan dengan menggunakan media dan metode yang bervariasi. Maka dapat disimpulkan bahwasanya upaya guru dalam menangani anak tunarungu Di SDLB YPAC-I Gampong Keuramat Banda Aceh sudah memenuhi kriteria.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019