Pura Agung Girinatha tidak sekedar sebagai tempat yang suci dan sacral bagi umat Hindu kota Semarang, tetapi juga sebagai symbol dan identitas. Umat Hindu kota Semarang tediri dari berbagai suku dan asal daerah. Umat Hindu Semarang ada yang berasal dari India, Bali, Jawa dengan kondisi social yang berbeda-beda.  Umat Hindu kota Semarang menempatkan Pura Agung Girinatha bukan saja sebagai sempat yag suci dan sacral untuk tempat upacara agama, tetapi juga sebagai tempat  social keagamaan. Pura sebagai tempat social keagamaan, dipergunakan sebagai pengembangan budaya, pendidikan, sebagai tempat musyawarah warga tempek, tempat wisata religi. Mutli fungsi pura Agung Girinatha merupakan bentuk tranformasi nilai kesadaran dalam memahami, manghayati dan merefleksikan sikap keberagamaannya. Umat Hindu kota Semarang mengekspresikan emosi keagamaan mereka melalui upacara ritual keagamaan dengan menghaturkan sesaji kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa. Nilai edukasi dalam upacara di pura Agung Girinata terkait dengan seluruh aspek Tri Hita Karana yang di implementasikan dalam hubungan sesame komunitas Hindu Semarang, dengan masyarakat sekitar serta baktinya dengan Tuhan. Masyarakat Hindu di Kota Semarang dalam mengejawantahkan emosi keagamaannya dengan konsep ?desa mawacara? atau ?desa kalapatra?. Adaptasi dengan situasi ruang-waktu umat Hindu kota Semarang secara konsisten menunjukkan dasar keyakinan tatacara beragama mereka melalui jalan ritual.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2016