Sanitarian Jurnal Kesehatan
Vol 7, No 1 (2015): April 2015

Analisis Ketengikan Minyak Goreng Berdasarkan Variasi Penggorengan Pisang Goreng Di Kota Pontianak Tahun 2014

Khotimah, Chusnul (Unknown)
Amaliyah, Nurul (Unknown)
Salbiah, Salbiah (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Mar 2020

Abstract

Abstrak. Analisis Ketengikan Minyak Goreng Berdasarkan Variasi Penggorengan Pisang Goreng di Kota Pontianak Tahun 2014. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ketengikan minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan pisang goreng di kota Pontianak tahun 2014. Penelitian ini bersifat Eksperiment Laboratory dengan 3 kali pengulangan penggorengan dan diuji dengan metode idiometri. Dianalisis dengan keragaman satu arah (One Way Analysis) dengan uji lanjut LSD (Least Significant Difference). Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan ketengikan minyak goreng sebelum digunakan untuk menggoreng dengan 1 kali penggorengan dan ada perbedaan ketengikan minyak goreng sebelum digunakan untuk menggoreng dengan setelah dilakukan 3 kali dan 5 kali penggorengan. Rerata bilangan peroksida minyak goreng curah yang belum digunakan untuk menggoreng pisang goreng adalah 6,83 mek O2/kg. Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 1 kali penggorengan adalah 7,73 mek O2/kg. Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 3 kali penggorengan pisang goreng adalah 9,67 mek O2/kg. Dan Rata-rata bilangan peroksida minyak goreng curah 5 kali penggorengan pisang goreng adalah 11,11 mek O2/kg. Berdasarkan hasil uji laboratorium minyak goreng curah yang digunakan untuk menggoreng pisang goreng mengalami ketengikan setelah 5 kali penggorengan karena telah melebihi standar mutu minyak goreng Indonesia dalam SNI 3741-2013 yaitu 10 mek O2/kg.  Hasil penelitian dengan menggunakan metode idiometri menunjukkan 5 kali penggorengan pisang goreng dengan minyak goreng curah telah mengalami ketengikan dan sebaiknya penggunaan minyak goreng curah dalam penggorengan sehari-hari tidak lebih dari 3 kali pengulangan penggorengan.Abstract. Analysis of Edible Oil Rancidity Based Frying Fried Banana Variation in Pontianak 2014. This research is an experiment Laboratory with 3 repetitions frying and tested by the method idiometri. Analyzed by one-way diversity (One Way Analysis) with a further test LSD (Least Significant Difference).The results using the method idiometri show 5 times frying pan fried bananas with cooking oil has been rancidity and should use cooking oil in a frying everyday no more than 3 times the repetition of frying. The results showed no difference rancidity cooking oil before use to fry the first time there is a difference rancidity frying and cooking oil before it is used for frying after 3 time and 5 times the frying pan. The mean number peroxide cooking oil that has not been used to fry fried banana is 6.83 meq O2/kg. The mean number peroxide cooking oil 1 frying time was 7.73 meq O2/kg. The mean number peroxide cooking oil 3 times a frying pan fried banana is 9.67 meq O2/kg. And Mean peroxide cooking oil 5 times frying pan fried bananas is 11.11 meq O2/kg. Based on the results of the laboratory tests used cooking oil for frying fried bananas experience rancidity after 5 times the frying because it has exceeded the quality standard of cooking oil Indonesia in ISO 3741-2013 which is 10 meq O2/kg. The purpose of this study to analyze rancidity cooking oil before and after frying bananas fried in Pontianak in 2014.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

SJK

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Environmental Science Public Health

Description

Sanitarian Jurnal Kesehatan is a research journal containing research results in the field of Water Sanitation, Land Sanitation, Waste Management, Vectors and Pests Control, Food and Beverage Sanitation, Occupational Health and Safety, and Environmental Health Epidemiology and other related ...