Sejak tahun 2013, Pemerintah Desa Banyuurip bersama dengan Kelompok Pelestari Mangrove dan Lingkungan Banyuurip mendirikan Kawasan Ekowisata dan Konservasi Mangrove yang dikenal dengan nama Banyuurip Mangrove Center (BMC). Selain sebagai tempat pembibitan dan pelestarian mangrove, kawasan ekowisata yang mulai dibuka pada tahun 2015 ini memiliki berbagai jenis mangrove dengan jenis yang mendominasi adalah Avicennia sp. dan Rhizophora. Saat buah mangrove melimpah, penduduk sekitar BMC kadang memanfaatkannya sebagai olahan seperti sirup dan jenang untuk dikonsumsi sendiri. Berangkat dari permasalahan ini, Program Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya Tahun 2018 dilakukan untuk membantu para pengelola ekowisata mangrove dalam memanfaatkan dan mengelola produk-produk mangrove untuk mengembangkan ekowisata mangrove yang telah berjalan. Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengadakan pelatihan pengolahan produk mangrove oleh praktisi dari Lamongan yang telah sukses mengolah kopi mangrove serta tim dari KeSEMaT, Semarang yang telah memiliki banyak desa binaan dengan berbagai macam produk seperti stik mangrove, krupuk mangrove, cendol mangrove serta batik mangrove. Dengan adanya pemanfaatan dan pengelolaan produk mangrove, maka BMC diharapkan dapat menjadi satu paket tempat wisata yang lengkap, yakni wisata alam, wisata pendidikan, dan juga wisata ekonomi.Kata kunci: BMC, Mangrove Jawa Timur, Produk Mangrove
Copyrights © 2019