Ruas jalan yang mengalami kerusakan dapat disebabkan antara lain karena beban lalu lintas berulang yang berlebih (overloaded), faktor cuaca, serta mutu awal produk jalan yang kurang baik. Kondisi permukaan jalan yang mengalami kerusakan perlu dilakukan survey lapangan secara visual dengan mengetahui jenis kerusakan yang ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis kerusakan serta memberikan penilaian kondisi jalan sehingga memberikan cara perbaikan yang tepat. Metode Bina Marga Nomor 018/T/BNKT/1990 adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan jalan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi di lapangan dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha pemeliharaan jalan. Urutan prioritas penanganan jalan dengan metode Bina Marga berdasarkan pada tingkat nilai 0 – 7. Nilai 0 – 3 menunjukan program peningkatan jalan, nilai 4 – 6 menunjukan program pemeliharaan berkala, dan >7 menunjukan program pemeliharaan rutin. Jenis kerusakan yang terjadi pada ruas jalan Simpang.Taktakan-Gunung Sari yaitu pelepasan butir, lubang, tambalan, retak memanjang, retak melintang, retak acak, retak buaya, dan amblas. Berdasarkan hasil analisis kondisi ruas jalan Simpang.Taktakan-Gunung Sari dimasukan dalam program pemeliharaan rutin dengan nilai sebesar 8. Dalam kondisi tersebut penanganan yang dilakukan adalah dengan menambal lubang serta memberikan lapis tambahan (overlay).
Copyrights © 2020