Strategi pengembangan industri pariwisata disatu sisi telah mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Bali ke arah perkembangan yang lebih baik, tetapi disisi lain memunculkan berbagai persoalan baru terutama bagi anggota masyarakat yang tidak mampu bersaing untuk terlibat langsung dalam semakin maraknya perkembangan industri pariwisata Bali, kondisi tersebut memunculkan fakta sosial bahwa terdapat sebagian masyarakat lokal yang benar-benar tidak banyak terlibat secara maksimal dalam proses pembangunan industri pariwisata yang terus berkembang. Penentuan informan dalam menelitian ini menggunakan teknik snaw balling sampling, data dikumpulkan dengan menggunakan metode obsevasi non partisipasi, wawancara mendalam, dan pencatatatan dokumen, selanjutnya data yang telah terkumpul dibedah dengan teori pertukaran yang dikembangkan oleh George Caspar Homans. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat sebagian masyarakat Bali yang tidak mampu bersaing terlibat langsung dalam semakin maraknya perkembangan industri pariwisata di Bali sehingga sebagian wanita Pantai Brawa Desa Tibubeneng Kecamatan Kuta utara memilih profesi sebagai nelayan, dan sebagian masyarakat Dusun Grahasanti Desa Sidakarya Kecamatan Denpasar Selatan memilih profesi sebagi petani garam. Pilihan profesi tersebut karena alasan rendahnya tingkat pendidikan, lingkungan alam yang mendukung untuk menjalani profesi tersebut, dan secara ekonomi profesi tersebut cukup mengungtungkan bagi mereka.
Copyrights © 2018