Perspektif, Review Penelitian Tanaman Industri
Vol 1, No 1 (2002): Juni 2002

Pengembangan Kapas Genjah Tahan Hama di Wilayah Kering

RUSIM MARDJONO (Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat)



Article Info

Publish Date
29 Nov 2016

Abstract

Areal pengembangan kapas di Indonesia seperi Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sering mengalami hambatan, karena rendahnya produkivitas. Hal ini karena kapas daerah tersebut ditanam di tadah hujan yang memerlukan adanya toleransi yang inggi terhadap keterbatasan air, dan sering terjadi serangan hama, terutama hama Sundapteryx, Helicoverpa dan Pectinophora. Untuk itu diperlukan adanya varietas kapas yang berumur genjah dan tahan hama. Dai hasil persilangan tahun 1991 dan 1992, diperoleh 10 galur harapan dengan potensi produksi antara 2.2 - 3.38 ton/ha kapas berbiji, umur 115 -120 hari, toleran terhadap Sundapteryx, mutu serat tinggi sesuai standar. Pada pengujian di dua lokasi diperoleh 4 galur harapan idak berbeda dengan Kanesia 7. Peluang pengembangan kapas genjah di wilayah kering seperi daerah NTB, NTT, Sulsel, Sultra, dan Jawa Timur dengan bulan basah (>100 mm) antara 2.5 - 3 bulan cukup luas. Pengembangan kapas genjah dapat dilakukan dengan pola tanam monokultur populasi antara 60 000 -80 0 00 tanaman/ha. Apabila ditanam oleh petani diharapkan paling sedikit akan memperoleh 60 -70% (panen I), sehingga petani akan menghasilkan 1 440 - 1 640 kg/ ha atau memperoleh pendapatan sekitar Rp 3 024 000 - Rp 3 444 000/ ha.Kata kunci : Gossypium hirsutum, galur harapan, kapas genjah, tahan hama, wilayah kering

Copyrights © 2002






Journal Info

Abbrev

psp

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Majalah Perspektif Review Penelitian Tanaman Industri memuat makalah tinjauan (review) fokus pada Penelitian dan kebijakan dengan ruang lingkup (scope) komoditas Tanaman Industri/perkebunan, antara lain : nilam, kelapa sawit, kakao, tembakau, kopi, karet, kapas, cengkeh, lada, tanaman obat, rempah, ...