RUSIM MARDJONO
Balai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR JARAK RUSIM MARDJONO; HADI SUDARMO; . SUPRIJONO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 3 (2003): September, 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n3.2003.104-108

Abstract

Penelitian mi dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Sandubaya (l-ombok Timur. NTB) dan Bayan (I-ombok Barat, NTB) dilakukan pada musim lanam 1998/1999 dan 1999/2000 bulan Nopember 1998 sampai dengan September 2000. Penelitian ini bertujuan unluk mem¬ peroleh galur-galur unggul jarak bcrproduktivitas tinggi, dan spcsiik di Kawasan Timur Indonesia. Galur yang diuji sebanyak 9 galur harapan yaitu RC.67, RC.74. RC.86, RC.104, RC.106, RC.220, RC.221, RC.64, KF.VIII dan sebagai pembanding digunakan 3 varietas komersial yaitu Asembagus 22, Asembagus 60 dan Asembagus 81. Penelitian mengguna¬ kan rancangan acak kelompok dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan 3 galur unggul yaitu RC.67, RC.221 dan RC.64, yang sama potensi dengan varietas Asb.81, mempunyai adaptasi luas (varietas stabil). Dua galur lainnya yaitu RC.74 dan RC.104 beradaplasi sempit (spesiik lokasi) sesuai untuk daerah Bayan Nusa Tenggara BaratKata kunci : Ricmus commums, stabilitas hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stability of Castor LinesThe experiment was conducted in two locations at Sandubaya (East I-ombok) and Bayan (West lombok), in planting session 1998/1999 and 1999/2000 from November 1998 to September 2000 This experiment was aimed to ind oul superior lines of castor, high productivities, that can be developed in speciic dry area in easten pat of Indonesia. The trial was arranged in randomized block design with 3 replications. Nine lines, RC.67, RC.74, RC.86, RC.104. RC.106. RC.220, RC. 221, RC6I, KF.VIII and 3 control varieties, Asembagus 22, Asembagus 60 and Asembagus 81 were used as treatment. Results of this experiment found out 3 superior lines: RC 67, RC.221 and RC.64, which have the same potential with Asb.81 variety, have broad adaptation (stable lines). Two other lines : RC.74 and RC.104 have narrow adaptation (speciic location) just for Bayan. West Nusa Tenggara.Key words: Ricmus commums, yield stability, specific location
STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR WIJEN . SUPRIJONO; RUSIM MARDJONO; HADI SUDARMO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 10, No 4 (2004): Desember, 2004
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v10n4.2004.127-130

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada musim tanam 2003 di 4 lokasi yaitu, Kabupaten Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk dan Sragen. Penelitian ini betujuan untuk memperoleh galur-galur unggul yang dapat beradaptasi dengan lingkungan pengembangan wijen dengan produktivitas tinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan tcrdiri dari 12 galur harapan yaitu SI.14, SI.16, SI.18, SI 20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, S1.28, SI.31, SI.13, SI.40, dan sebagai pembanding digunakan 2 varietas komersial yaitu Sumberrejo 1 dan Sumberrejo 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 galur unggul yaitu galur SI.14, SI.16, SI.18, SI.24 potensi hasil sama dengan varietas Sbr. I mempunyai adaptasi luas (galur stabil). Empat galur lainnya dapat bcrproduksi tinggi apabila ditanam pada kondisi lingkungan sesuai (spesifik lokasi). Galur SI. 21 dan SI 25 sesuai untuk daerah Nganjuk dan Sragen, galur SI 20 untuk daerah Bojonegoro dan Nganjuk, dan SI 28 untuk daerah Lumajang.Kata kunci : Wijen, Sesamum indicum L., galur, hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stabibity of Sesame LinesThe experiment was conducted at four locations of sesame development area, viz. Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk and Sragen districts, in 2003 planting seasons. The aim of this experiment was to find out the sesame lines having high productictivity and suitable for the development areas. Twelve promising lines, namely SI.14, SI.16, SI.18, SI.20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, SI.28, SI.3I, SI.13, SI.40, and two control varieties (Sumberrejo 1 and Sumbenejo 2) were evaluated in randomized block design with three replications. The result of this experimental found out 4 superior lines (SI 14, SI 16, SI 18, and SI 24) that have the same potential as Sbr I variety, gave broad adaption to all locations (stable lines). Nevertheless the other four lines evaluated showed as the specific location lines. Those lines arc SI 21 and SI 25 that are appropriate for nganjuk and Sragen; SI 20 that is appropriate for Bojonegoro and Nganjuk, and SI 28 that is appropriate for Lumajang.Key words : Sesame, Sesamum indicum L., line, yield, specific location
Pengembangan Kapas Genjah Tahan Hama di Wilayah Kering RUSIM MARDJONO
Perspektif Vol 1, No 1 (2002): Juni 2002
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/p.v1n1.2002.33-40

Abstract

Areal pengembangan kapas di Indonesia seperi Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sering mengalami hambatan, karena rendahnya produkivitas. Hal ini karena kapas daerah tersebut ditanam di tadah hujan yang memerlukan adanya toleransi yang inggi terhadap keterbatasan air, dan sering terjadi serangan hama, terutama hama Sundapteryx, Helicoverpa dan Pectinophora. Untuk itu diperlukan adanya varietas kapas yang berumur genjah dan tahan hama. Dai hasil persilangan tahun 1991 dan 1992, diperoleh 10 galur harapan dengan potensi produksi antara 2.2 - 3.38 ton/ha kapas berbiji, umur 115 -120 hari, toleran terhadap Sundapteryx, mutu serat tinggi sesuai standar. Pada pengujian di dua lokasi diperoleh 4 galur harapan idak berbeda dengan Kanesia 7. Peluang pengembangan kapas genjah di wilayah kering seperi daerah NTB, NTT, Sulsel, Sultra, dan Jawa Timur dengan bulan basah (>100 mm) antara 2.5 - 3 bulan cukup luas. Pengembangan kapas genjah dapat dilakukan dengan pola tanam monokultur populasi antara 60 000 -80 0 00 tanaman/ha. Apabila ditanam oleh petani diharapkan paling sedikit akan memperoleh 60 -70% (panen I), sehingga petani akan menghasilkan 1 440 - 1 640 kg/ ha atau memperoleh pendapatan sekitar Rp 3 024 000 - Rp 3 444 000/ ha.Kata kunci : Gossypium hirsutum, galur harapan, kapas genjah, tahan hama, wilayah kering
STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR WIJEN . SUPRIJONO; RUSIM MARDJONO; HADI SUDARMO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 10, No 4 (2004): Desember, 2004
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (860.577 KB) | DOI: 10.21082/jlittri.v10n4.2004.127-130

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada musim tanam 2003 di 4 lokasi yaitu, Kabupaten Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk dan Sragen. Penelitian ini betujuan untuk memperoleh galur-galur unggul yang dapat beradaptasi dengan lingkungan pengembangan wijen dengan produktivitas tinggi. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Perlakuan tcrdiri dari 12 galur harapan yaitu SI.14, SI.16, SI.18, SI 20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, S1.28, SI.31, SI.13, SI.40, dan sebagai pembanding digunakan 2 varietas komersial yaitu Sumberrejo 1 dan Sumberrejo 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 galur unggul yaitu galur SI.14, SI.16, SI.18, SI.24 potensi hasil sama dengan varietas Sbr. I mempunyai adaptasi luas (galur stabil). Empat galur lainnya dapat bcrproduksi tinggi apabila ditanam pada kondisi lingkungan sesuai (spesifik lokasi). Galur SI. 21 dan SI 25 sesuai untuk daerah Nganjuk dan Sragen, galur SI 20 untuk daerah Bojonegoro dan Nganjuk, dan SI 28 untuk daerah Lumajang.Kata kunci : Wijen, Sesamum indicum L., galur, hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stabibity of Sesame LinesThe experiment was conducted at four locations of sesame development area, viz. Lumajang, Bojonegoro, Nganjuk and Sragen districts, in 2003 planting seasons. The aim of this experiment was to find out the sesame lines having high productictivity and suitable for the development areas. Twelve promising lines, namely SI.14, SI.16, SI.18, SI.20, SI.21, SI.24, SI.25, SI.26, SI.28, SI.3I, SI.13, SI.40, and two control varieties (Sumberrejo 1 and Sumbenejo 2) were evaluated in randomized block design with three replications. The result of this experimental found out 4 superior lines (SI 14, SI 16, SI 18, and SI 24) that have the same potential as Sbr I variety, gave broad adaption to all locations (stable lines). Nevertheless the other four lines evaluated showed as the specific location lines. Those lines arc SI 21 and SI 25 that are appropriate for nganjuk and Sragen; SI 20 that is appropriate for Bojonegoro and Nganjuk, and SI 28 that is appropriate for Lumajang.Key words : Sesame, Sesamum indicum L., line, yield, specific location
STABILITAS HASIL BEBERAPA GALUR JARAK RUSIM MARDJONO; HADI SUDARMO; . SUPRIJONO
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 9, No 3 (2003): September, 2003
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v9n3.2003.104-108

Abstract

Penelitian mi dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Sandubaya (l-ombok Timur. NTB) dan Bayan (I-ombok Barat, NTB) dilakukan pada musim lanam 1998/1999 dan 1999/2000 bulan Nopember 1998 sampai dengan September 2000. Penelitian ini bertujuan unluk mem¬ peroleh galur-galur unggul jarak bcrproduktivitas tinggi, dan spcsiik di Kawasan Timur Indonesia. Galur yang diuji sebanyak 9 galur harapan yaitu RC.67, RC.74. RC.86, RC.104, RC.106, RC.220, RC.221, RC.64, KF.VIII dan sebagai pembanding digunakan 3 varietas komersial yaitu Asembagus 22, Asembagus 60 dan Asembagus 81. Penelitian mengguna¬ kan rancangan acak kelompok dengan ulangan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan 3 galur unggul yaitu RC.67, RC.221 dan RC.64, yang sama potensi dengan varietas Asb.81, mempunyai adaptasi luas (varietas stabil). Dua galur lainnya yaitu RC.74 dan RC.104 beradaplasi sempit (spesiik lokasi) sesuai untuk daerah Bayan Nusa Tenggara BaratKata kunci : Ricmus commums, stabilitas hasil, spesifik lokasi ABSTRACT Yield Stability of Castor LinesThe experiment was conducted in two locations at Sandubaya (East I-ombok) and Bayan (West lombok), in planting session 1998/1999 and 1999/2000 from November 1998 to September 2000 This experiment was aimed to ind oul superior lines of castor, high productivities, that can be developed in speciic dry area in easten pat of Indonesia. The trial was arranged in randomized block design with 3 replications. Nine lines, RC.67, RC.74, RC.86, RC.104. RC.106. RC.220, RC. 221, RC6I, KF.VIII and 3 control varieties, Asembagus 22, Asembagus 60 and Asembagus 81 were used as treatment. Results of this experiment found out 3 superior lines: RC 67, RC.221 and RC.64, which have the same potential with Asb.81 variety, have broad adaptation (stable lines). Two other lines : RC.74 and RC.104 have narrow adaptation (speciic location) just for Bayan. West Nusa Tenggara.Key words: Ricmus commums, yield stability, specific location
Pengembangan Kapas Genjah Tahan Hama di Wilayah Kering RUSIM MARDJONO
Perspektif Vol 1, No 1 (2002): Juni 2002
Publisher : Puslitbang Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1908.38 KB) | DOI: 10.21082/p.v1n1.2002.33-40

Abstract

Areal pengembangan kapas di Indonesia seperi Jawa Timur, Jawa Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara sering mengalami hambatan, karena rendahnya produkivitas. Hal ini karena kapas daerah tersebut ditanam di tadah hujan yang memerlukan adanya toleransi yang inggi terhadap keterbatasan air, dan sering terjadi serangan hama, terutama hama Sundapteryx, Helicoverpa dan Pectinophora. Untuk itu diperlukan adanya varietas kapas yang berumur genjah dan tahan hama. Dai hasil persilangan tahun 1991 dan 1992, diperoleh 10 galur harapan dengan potensi produksi antara 2.2 - 3.38 ton/ha kapas berbiji, umur 115 -120 hari, toleran terhadap Sundapteryx, mutu serat tinggi sesuai standar. Pada pengujian di dua lokasi diperoleh 4 galur harapan idak berbeda dengan Kanesia 7. Peluang pengembangan kapas genjah di wilayah kering seperi daerah NTB, NTT, Sulsel, Sultra, dan Jawa Timur dengan bulan basah (>100 mm) antara 2.5 - 3 bulan cukup luas. Pengembangan kapas genjah dapat dilakukan dengan pola tanam monokultur populasi antara 60 000 -80 0 00 tanaman/ha. Apabila ditanam oleh petani diharapkan paling sedikit akan memperoleh 60 -70% (panen I), sehingga petani akan menghasilkan 1 440 - 1 640 kg/ ha atau memperoleh pendapatan sekitar Rp 3 024 000 - Rp 3 444 000/ ha.Kata kunci : Gossypium hirsutum, galur harapan, kapas genjah, tahan hama, wilayah kering