Budaya pantangan tampaknya sangat mencolok dalam kehidupan masyarakat Banyumas. Versi-versi Babad Banyumas memuat teks pantangan yang bervariasi. Namun, teks-teks tersebut sebagian besar berisi pantangan yang sakral, yakni kawin dengan orang Toyareka, jaran dhawuk abrit, bale malang (bale bapang), Sabtu Pahing, dan pindhang banyak. Selain itu, ada pantangan yang bersifat profan yang berfungsi sebagai pelengkap, misalnya bebet destar wulung, madhang ngungkuraken lawang, omah wangun sinom, gantung kawin, kiasa bongka widhik, dan bantal kasur poleng.
Copyrights © 2000