Lebak dikenal sebagai salah satu daerah penghasil gula aren terbesar di Indonesia. Industri gula aren di kabupaten ini menyerap 5.406 tenaga kerja melalui 2.982 unit usaha. Kapasitas produksi per tahun Industri gula aren di kabupaten ini mencapai 2.249,4 ton yang tersebar di 44 sentra produksi. mengingat banyaknya sumber bahan baku gula aren di Lebak, Pemerintah Kabupaten Lebak menjadikan Industri Gula aren sebagai kompetensi inti Industri Kabupaten Lebak. Akan tetapi dalam pengembangan produksi gula aren semut ini terdapat beberapa kendala diantaranya; kendala produksi dan teknologi dan masih sederhana, sehingga kualitas produk gula semut yang dihasilkan kurang baik, serta kemasan produk juga masih sederhana, kondisi inilah yang menyebabkan daya saing dipasaran menjadi rendah. Oleh sebab itu pemerintah bersama-sama dengan masyarakat Lebak berkeinginan untuk dapat memproduksi gula aren yang berkualitas dan berdaya saing disertai dengan diversifikasi produk gula aren. Tujuan dari program HI-LINK ini adalah mewujudkan industri gula aren semut di Kabupaten Lebak yang berkualitas dan berdaya saing melalui Modernisasi dan Implementasi Teknologi Spray Dryer Menuju GMP Dan SII 2043-87. Hasil yang diperoleh adalah Tersedianya Mesin Vacum Evaporator dan Mesin Spinner Gula aren Semut, Pelatihan dan Pendampingan Proses Produksi Gula aren semut menggunakan Mesin Vacum Evaporator dan Mesin Spinner, Pelatihan Teknologi Pengolahan gula Aren Semut sesuai Good Manufacturing Practices (GMP), Pelatihan dan Pendampingan Aspek Finansial & Ekonomi, tersedianya alat-alat Kemasan Gula Aren Semut baik yang berbentuk bubuk maupun yang berbentuk gula cair, dihasilkan diversivifasi produk berupa Gula aren semut dan gula aren cair. Melalui sinergitas program HI-LINK antara Perguruan Tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten Lebak dan Mitra Industri KUB Mitra Mandala diperoleh peningkatan kapasitas produksi pada proses pemasakan nira yang sebelumnya kapasitas produksi 20 liter/8 jam menjadi 100 liter/4 jam.
Copyrights © 2016