Persentase penduduk remaja di Indonesia sebesar 37% merupakan kelompok usia terbesar kedua dan diperkirakan akan terus meningkat. Remaja cenderung memiliki keingintahuan besar dan berani mengambil risiko, apabila keputusan yang diambil tidak tepat akan menimbulkan perilaku berisiko, salah satunya kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) yang menimbulkan dampak baik fisik, psikis, maupun sosial. Kejadian kehamilan tidak diinginkan tidak lepas dari sikap pasangan atau suami sebagai teman dekat memiliki peran yang menguatkan perilaku seseorang, untuk itu perlu diketahui peran pasangan/suami terhadap kejadian KTD pada remaja agar dapat dilakukan upaya-upaya yang tepat untuk mencegah dan menanggulangi dampak yang mungkin ditemukan akibat kejadian KTD. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi Rapid Assessment Procedure (RAP). Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan triangulasi. Keterpaparan informan terhadap informasi tentang kesehatan reproduksi tidak dipengaruhi oleh peran atau dukungan dari suami. Alasan informan mengalami KTD adalah terjadi begitu saja dan mencari persetujuan dari orangtua. Mayoritas informan mendapatkan respon kehamilan yang positif dari pasangan dengan kesedian untuk menikahi informan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019