MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu Kebahasaan dan Kesastraan
Vol 4, No 1 (2007): Medan Makna

Humor dalam Naskah Drama Hikayat Pangeran Jongkok Karya Yusrianto

Agus Mulia (Unknown)



Article Info

Publish Date
05 Jun 2018

Abstract

Abstrak :Barangkali tidak terlalu salah, kalau ada yang mendefinisikan, bahwa yang disebut manusia adalah satu-satunya binatang yang bisa tertawa. Soalnya, binatang lain yang selain manusia tidak ada yang bisa tertawa. Kuda dan monyet hanya bisa nyengir dan sulit terbahak seperti manusia. Kata seorang teman pelawak, justru karena bisa tertawa itulah manusia menjadi lain dari binatang dan kemudian tak boleh disebut sebagai binatang. Karena itu tertawa menjadi penting dan mungkin sangat penting, bahkan sehat. Orang yang sehat lahir batin sering butuh lelucon dan penggeli hati, demikian ungkapan seorang penyair ternama D. Zawawi Imron. Tulisan berikut ini pun mengulas seputar masalah humor, terutama mengenai naskah drama Hikayat Pangeran Jongkok karya Yusrianto. Masalah humor ini dikaji dalam berbagai sisi, di antaranya melalui ilmu fsikologi, antropologi, dan kebahasaanKATA KUNCI : humor, drama, apresiasi

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

medanmakna

Publisher

Subject

Arts Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Artikel dari hasil penelitian maupun kajian kebahasaan dan kesastraan, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing maupun pembelajaran bahasa/sastra ...