Adhesive capsulitis merupakan sindrom klinik dengan karakteristik berupa nyeri yang terlokalisir disertai kekakuan pada bahu dengan keterbatasan pergerakan aktif dan pasif. Keadaan patologi ini mengenai jaringan kapsuler glenohumeral dan melibatkan ligamentum coracohumeral dalam rotator interval. Penelitian ini bertujuan membandingkan ketebalan ligamentum coracohumeral pada pasien adhesive capsulitis dengan diabetes mellitus dan tanpa diabetes mellitus berdasarkan pemeriksaan ultrasonografi gray scale. Penelitian ini dilakukankan di Departemen Radiologi RS Dr. Wahidin Sudirohusodo dan RS. Universitas Hasanuddin Makassar mulai bulan November 2018 sampai Januari 2019. Jumlah sampel sebanyak 68 orang dengan rentang usia 32 hingga 81 tahun. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian pada pasien adhesive capsulitis dengan diabetes mellitus memiliki ketebalan ligamentum coracohumeral minimal 2.8 mm dan ketebalan maksimal 3.6 mm, dengan nilai tengah 3.05 mm serta ketebalan rata-rata 3.078 mm dan standar deviasi 0.19. Sedangkan pada pasien adhesive capsulitis tanpa diabetes mellitus memiliki ketebalan ligamentum coracohumeral minimal 2.4 mm dan ketebalan maksimal 3.1 mm dengan nilai tengah 2.70 mm serta ketebalan rata-rata 2.726 dan standar deviasi 0.20. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ligamentum coracohumeral pada pasien adhesive capsulitis dengan diabetes mellitus lebih tebal dibandingkan ligamentum coracohumeral pada pasien adhesive capsulitis tanpa diabetes mellitus.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019