Latar Belakang: Kejadian balita stunting merupakan masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Pada tahun 2017, 22,2% atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Kelurahan Saigon merupakan salah satu kelurahan yang berada di Kecamatan Pontianak Timur Provinsi Kalimantan Barat dengan angka kejadian stunting tertinggi yaitu sebanyak 62 balita (20,7%). Tujuan: mengidentifikasi determinan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah Puskesmas Saigon Kecamatan Pontianak Timur Provinsi Kalimantan Barat tahun 2019 Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain case control. Jumlah sampel yaitu 64 balita usia 24-59 bulan. Menggunakan teknik sampling purposive. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dan regresi logistik Hasil :Terdapat 5 variabel yang memiliki hubungan bermakna diantaranya BBLR (p value = 0,008 dan OR = 2,89), riwayat KEK (p value= 0,001), ASI eksklusif (p value= 0,001 dan OR = 6,67), MP ASI (p value= 0,001 dan OR = 120), keterpaparan informasi tentang 1000 HPK pada ibu (p value=0,001 dan OR = 2,4). BBLR menunjukkan peluang paling besar untuk memengaruhi kejadian stunting. Kesimpulan : BBLR, riwayat KEK, ASI eksklusif, MP ASI dan keterpaparan informasi tentang 1000 HPK pada ibu memiliki hubungan bermakna dengan stunting.
Copyrights © 2020