Beberapa tahun terakhir, Kabupaten Alor dihadapkan pada pola konsumsi baru yang berakibat pada melonjaknya jumlah sampah plastik. Pemerintah setempat belum memiliki strategi pengelolaan sampah plastik di level domestik maupun di level kabupaten yang memadai. Saat ini sampah plastik telah mencemari laut dan pesisir, padahal pariwisata bawah laut sedang berkembang di berbagai pesisir Alor hari ini. Jenis pariwisata ini membutuhkan situasi ekosistem pesisir yang sehat, namun aktivitas bisnis penginapan dan penyelaman yang tidak diatur oleh regulasi pemerintah juga berpotensi menjadi penghasil sampah plastik. Perjumpaan warga lokal dengan gelombang tren pariwisata bawah laut ini menghasilkan kesadaran untuk membersihkan laut dan pesisir dari polusi sampah plastik. Para pemerhati lingkungan Alor bekerja secara kolektif dan menghasilkan progres. Tim PKM Untar berkesempatan turut berkontribusi melalui workshop kolaboratif dengan jejaring “Plastic Free Ocean Network” (PFON-Alor) untuk anak-anak di pesisir Kadelang dan Alor Kecil demi membangunkan gema kesadaran yang semakin besar dan semakin awal di level domestik. Anak-anak merupakan agen perubahan yang diharapkan mampu mendorong perilaku mereduksi maupun mengelola sampah plastik secara berkelanjutan dalam sebuah keluarga. Workshop untuk anak yang telah diselenggarakan di dua desa pesisir menunjukkan kebutuhan program edukasi informal tentang sampah plastik bagi warga Alor. Seluruh gerilya melawan sampah plastik ini dilatarbelakangi oleh kuatnya ikatan historis, spiritual, dan kultural warga Alor dengan laut yang mengelilinginya.
Copyrights © 2020