Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO
Vol 1, No 1 (2016): Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO

SEJARAH SILAT SANGKAPURA DI KELURAHAN WANEPA-NEPA KECAMATAN LAKUDO KABUPATEN BUTON TENGAH

Ude, Amrin (Unknown)
Ali Basri, La Ode (Unknown)
M., Aswati (Unknown)



Article Info

Publish Date
09 Apr 2022

Abstract

ABSTRAKFokus penelitian ini mengacu pada beberapa masalah yaitu; (1) Bagaimana Asal-usul Silat Sangkapura di Kelurahan Wanepa-nepa Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah?, (2) Bagaimana Gerakan Silat Sangkapura di Kelurahan Wanepa-nepa Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah?, (3) Mengapa Terjadi Perubahan Silat Sangkapura di Kelurahan Wanepa-Nepa Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah?, (4) Nilai-nilai apa yang terkandung dalam Silat Sangkapura di Kelurahan Wanepa-nepa kecamatan Lakudo kabupaten Buton Tengah?Penelitian ini menggunakan Metode Sejarah menurut Helius Sjamsuddin yang terdiri dari: (1) Teknik Pengumpulan Data (Heuristik), terdiri dari: (a) Penelitian Kepustakaan (Library research), (b) Pengamatan (Observasi), (c) Wawancara (Interview), (d) Studi Dokumen yaitu mengkaji dokumen yang ada hubungannya dengan permasalahan yang diteliti, (2) Kritik Sumber terdiri dari kritik eksternal dan internal, (3) Interpretasi (analisis dan sintesis), (4) Historiografi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Asal-usul lahirnya permainan silat sangkapura di Kelurahan Wanepa-nepa yakni berawal dari Guru Lampolea ia belajar silat sangakapura ini dari seorang toko persilatan di Johor Singapur yang bernama  Ua Senge, ia berasal dari pulau tomia yang telah menjadi Guru besar di pulau johor. Ua Senge mengajarkan silat ini hanya pada orang-orang Buton yang datang berlayar di Johor Singapur, dengan tujuan berdagang dan belajar silat dari Guru Ua Senge. Permainan silat ini kemudian diperkenalkan oleh Guru Lampolea secara diam-diam, ia mengajak keluarganya yaitu Guru Hamza untuk beradu ketangkasan secara rahasia antara Guru dan Murid. Silat sangkapura ini kemudian di lanjutkan oleh Guru Hamza dengan membuka perguruan silat sangkapura di Kelurahan Wanepa-nepa. Silat ini kemudian dipopulerkan dengan nama silat sangkapura (silakampo dari singapur). (2) Pelaksanaan gerakan permainan silat Sangkapura terdiri atas dua tahap yaitu: pertama tahap gerakan dasar dilakukan hanya satu orang, kedua tahap penyerangan dan pertahanan yang dilakukan oleh dua orang. (3) Perubahan yang terjadi Dalam silat tradisional Sangkapura yang dikembangkan di Kelurahan Wanepa-nepa Kecamatan Lakudo Kabupaten Buton Tengah telah mengalami perubahan antara lain dari segi pakaian yaitu pada masa kekesultanan hanya menggunakan pakaian hitam sedangkan sekarang hanya memakai pakaian bisa kadang dikombinasikan dengan sarung wolio. (4) permainan silat Sangkapura mengandung nilai budaya, agama, sosial, dan keindahan. Kata Kunci: Silat Sangkapura (Silakampo), Sejarah, Perkembangan

Copyrights © 2016






Journal Info

Abbrev

p_sejarah_uho

Publisher

Subject

Education Environmental Science Social Sciences Other

Description

Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO diterbitkan oleh Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Jurnal ini terbit empat kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Terbitan awal Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO ...